Cerita Haru Pemudik Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng

By Admin


nusakini.com,  – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Balik Rantau Gratis setelah sebelumnya memberikan layanan Mudik Gratis Lebaran 2025.

Program Balik Rantau Gratis 2025 diawali dengan pemberangkatan melalui kereta api. Dan hari ini, menggunakan armada bus, Kamis (10/4/2025). Pemberangkatan dilepas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, baik secara langsung maupun daring.

Sejumlah titik pemberangkatan armada bus, di antaranya di Boyolali, Pekalongan, Blora, Banyumas, Cilacap, dan lainnya.

Di balik program Mudik dan Balik Rantau Gratis tersebut melahirkan cerita-cerita haru dari para perantau. Salah satunya Sri Anto, warga asli Kebumen yang merantau di Bogor, dan mengadu nasib menjadi tukang ojek online.

“Mudik dan Balik Rantau gratis ini sangat membantu kami untuk bisa pulang ke kampung halaman. Saya berempat, istri dan dua anak,” katanya saat di Terminal Bulupitu Banyumas.

Bukan hanya meringankan, program Pemprov Jawa Tengah itu mampu mewujudkan impiannya, untuk berkumpul bersama keluarga besar di kampung saat lebaran. Sebab, Sri Anto sendiri hanyalah seorang ojol yang berpendapatan pas-pasan.

“Kalau misal tidak ada program ini, mungkin saya tidak bisa mudik, karena biaya kan mahal,” cerita Sri Anto.

Ia berkisah, dulu waktu masih baru menikah saat mudik lebaran menggunakan sepeda motor. Tapi, setelah kini memiliki dua buah hati, perjalanan motor tidak lagi bisa dilakukan.

“Dulu masih pakai motor dan itu lama sekali karena macet. Sekarang sudah punya anak dua jadi tidak bisa naik motor lagi. Tapi alhamdulillah ada program mudik dan balik rantau gratis dari Pemprov Jateng. Ini sangat membantu,” ungkap Sri Anto.

Cerita haru juga disampaikan Sundiyah, perantau asal Wonosobo. Ia bersama suami dan tiga anaknya merasa bersyukur, bisa mengunjungi keluarga dan tanah kelahirannya saat lebaran ini. Momen itu memang sangat dirindukannya.

“Alhamdulillah sangat senang bisa ikut program ini. Saya asli Wonosobo, dan bisa berkumpul dengan keluarga saat momentum lebaran,” ucapnya.

Hal yang paling berkesan adalah menikmati nasi megono dan tempe kemul bersama keluarga besarnya, di tanah kelahiran.

“Bisa berkumpul keluarga ini kan momen hanya setahun sekali. Ya, kesannya waktu makan sego megono dan tempe kemul ya,” jelasnya.

Sundiyah menambahkan, selain memberikan kesempatan berkumpul keluarga di kampung halaman, program mudik dan balik rantau gratis mampu menghemat biaya.

“Biaya mahal apalagi saya berlima. Dengan adanya program ini saya terbantu. Jadi biaya yang seharusnya buat mudik, bisa dialihkan ke kebutuhan pendidikan anak. Kebetulan anak saya mondok di pesantren,” terangnya.

Begitu pula dengan Rati’ah, yang mampu memberikan uang kepada orang tuanya di kampung saat Lebaran. Uang itu yang sebenarnya adalah biaya ongkos mudik.

“Jadi, karena dapat bantuan mudik dan balik rantau gratis, uangnya bisa dialihkan untuk diberikan ke orang tua. Ini saya bersama suami dan dua orang anak. Kalau normalnya biaya mudik dan balik untuk empat orang, bisa empat juta (rupiah) lebih,” kata warga Kebumen itu.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jawa Tengah, Ema Rachamawati menuturkan, Balik Rantau Gratis 2025 menggunakan kereta api dan armada bus.

Pemberangkatan bus dengan tujuan Pulo Gebang Jakarta sebanyak 65 bus berkapasitas 3.150 penumpang. Secara rinci, dari Asrama Haji Donohudan Boyolali dengan titik satelit Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten, diberangkatkan sebanyak 35 bus dengan kapasitas 1.750 penumpang. Dari Terminal Tipe A Pekalongan dengan titik satelit Mangkang dan Kendal sebanyak 12 bus dengan kapasitas 600 penumpang, dan dari Terminal Tipe A Bulupitu dengan titik Satelit Banjarnegara, Kebumen dan Cilacap sebanyak 11 bus dengan kapasitas 550 penumpang, dari Blora sebanyak 2 bus dengan kapasitas 100 penumpang, Terminal kembang Joyo Pati sebanyak 1 bus dengan kapasitas 50 penumpang, dan dari Terminal Madurekso Temanggung sebanyak 2 bus dengan kapasitas 100 penumpang.

Selain itu, armada bus tujuan Bandung sebanyak 8 bus berkapasitas 328 penumpang. Terdiri dari Cilacap 2 bus kapasitas 100 penumpang, diberangkatkan tanggal 8 April 2025, dan dari Asrama Haji Donohudan Boyolali 6 bus dangan kapasitas 262 penumpang, diberangkatkan 10 April 2025.

“Alhamdulillah saya lihat peserta penuh, karena memang strateginya disediakan titik kumpul di sejumlah tempat, kalau dulu kan cuma tiga. Tapi ini strateginya berubah,” ujarnya.

Ema berharap, dengan adanya program mudik dan balik rantau gratis ini, mampu meringankan beban warga Jawa Tengah yang bekerja di luar daerah, terutama Jakarta dan sekitarnya, untuk bisa pulang kampung saat Lebaran.

“Harapannya tahun-tahun berikutnya bisa lebih baik, dan lebih bisa mengakomodir perantau-perantau yang mau mudik,” tandasnya. (*)