“A Night in Bali”, Pelepas Rindu terhadap Indonesia di Kalangan Los Angelenos

By Abdi Satria


nusakini.com-​​Los Angeles-Komunitas Krama Bali Los Angeles berkolaborasi dengan KJRI Los Angeles menyelenggarakan “A Night in Bali", pagelaran seni budaya yang menampilkan sendratari Ramayana dan peragaan busana wastra Indonesia. Pagelaran ini dihadiri sekurangnya 120 orang undangan, termasuk Kepala Perwakilan Asing, wakil pemerintah dari wilayah kerja KJRI Los Angeles, pelaku usaha dan pecinta Indonesia.

​Sendratari Ramayana yang diiringi gamelan Bali secara live memukau para hadirin yang sebelumnya menikmati suguhan kuliner khas Bali. Koreografer sekaligus penata musik sendratari Ramayana, I Nyoman Wenten, yang juga pembina kelompok gamelan Burat Wangi dan staf pengajar di UCLA dan California Institute of the Arts (CalArts), menyampaikan kegembiraannya, “Saya sangat bangga bisa menampilkan budaya Indonesia, semoga wisatawan dari Amerika Serikat akan segera kembali berkunjung ke Indonesia, khususnya Bali."

Juga tampil perancang busana Diaspora Indonesia yang bermukim di Arizona, Natalia Pascale. Busana rancangannya diperagakan sekurangnya oleh 25 orang peragawati lokal, busana yang ditampilkan merupakan perpaduan wastra Nusantara dengan disain modern. “Rancangan saya bertemakan East Meets West, menggunakan batik untuk busana haute couture, rancangan saya ternyata diminati masyarakat lokal di Amerika Serikat," ungkap Natalia dengan nada bangga.

Konjen RI di Los Angeles menyampaikan apresiasi atas upaya Krama Bali untuk terus mempromosikan budaya Indonesia, khususnya Bali. Acara “A Night in Bali" diharapkan dapat menjadi pelepas rindu bagi masyarakat lokal di AS, khususnya di kawasan Los Angeles, yang selama masa pandemi tidak dapat berwisata mengunjungi Indonesia. Senada dengan pesan disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjok Oka A. A. Sukawati, M.Si., melalui rekaman video, Krama Bali diharapkan menjadi penjaga kearifan lokal budaya Bali di Los Angeles. “Semoga Krama Bali menjadi wakil Bali yang utuh dan menjalankan swadarma keuripan di Los Angeles untuk meningkatkan pemahaman mengenai alam, manusia dan budaya Bali." (rls)