nusakini.com - Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan Suwandi, di Jakarta Senin (18/4/2016), mengatakan pada minggu ke-2 bulan April 2016 progress serap gabah (sergab) yang telah dicanangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada tanggal 12 Maret 2015 di Sukabumi lalu, tingkat nasional realisasinya sudah mencapai 1.064.302 ton gabah kering panen (GKP) atau sama dengan 490.034 ton beras.

Suwandi menyebutkan serapan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada pekan II April atau 17 April 2015 yang hanya sebesar 145.136 ton GKP atau setara 73.729 ton beras.

Selanjut Suwandi menyatakan Kementan tidak hanya sekedar membeli gabah petani, tetapi terus berupaya untuk mengubah secara mendasar struktur pasar pangan yang ada selama ini.

Menurut data dari Kementan, panen raya padi Maret hingga Mei 2016 menghasilkan produksi 30,9 juta ton GKG setara dengan 19,5 juta ton beras. Produksi ini naik lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Sementara kebutuhan konsumsi beras nasional selama tiga bulan hanya 7.98 juta ton.

“Artinya karena besarnya produksi padi tahun ini, diperoleh surplus beras sebesar 11,52 juta ton,” jelas Suwandi.

Terkait harga gabah, BPS merilis harga gabah kering panen di tingkat petani pada Maret 2016 turun 9,76 persen dibandingkan Februari 2016. Namun harga beras di penggilingan periode yang sama hanya turun 1,84 persen, di pedagang grosir hanya turun 0,44 persen dan beras di pedagang eceran hanya turun 0,56 persen.(if/mk)