Atdikbud Canberra Dorong Bahasa Indonesia Populer lagi di Australia

By Abdi Satria


nusakini.com-Ballarat-Balai Bahasa dan Budaya Indonesia Victoria-Tasmania (BBBIVT) Australia mengadakan Pertemuan Umum Tahunan (Annual General Meeting/AGM), di Ballarat, Australia, Sabtu (11/12). Pertemuan tahunan dilakukan untuk mengevaluasi program kerja tahun 2021 dan menyiapkan program kerja tahun 2022. AGM juga digelar guna menentukan kepengurusan BBIV 2022. Dalam AGM 2021 ini terpilih Tata Survi, Guru Bahasa Indonesia di Hunting Tower School sebagai Presiden BBIV.

Dilaporkan Tata, selama terjadinya pandemi dan melewati beberapa kali lockdown, aktivitas Balai Bahasa tetap berjalan meski dalam format dan intensitas yang berbeda. Bahasa Indonesia, menurut Tata di masa pandemi mengalami penurunan daya tarik di kalangan pelajar Victoria. "Sebagai perbandingan, tahun lalu yang ikut tes Bahasa Indonesia untuk kelas 12 ada 640 siswa, sementara tahun ini hanya 420 siswa,” ungkap Tata.

Menanggapi hal tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Republik Indonesia di Canberra, Mukhamad Najib, berharap ada strategi baru yang bisa mengembalikan popularitas bahasa Indonesia di Australia. "Saya menyadari sepenuhnya bahwa saat ini kita memiliki tantangan sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan kejayaan bahasa Indonesia di Australia. Indonesia yang terus membaik secara ekonomi, kesehatan dan keamanan akan menjadi masa depan yang menarik bagi anak-anak muda Australia. Seiring dengan itu bahasa Indonesia menjadi penting bagi mereka,” jelas Najib.

Menurut Najib, promosi bahasa Indonesia di Australia tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus dilakukan secara terintegrasi. "Kita harus meyakinkan orang tua, kepala sekolah, pemerintah, maupun media bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah, sehingga akan rugi jika warga Australia tidak mau mengenal dan belajar bahasa Indonesia,” tambah Najib.

Diuraikan Atdikbud Najib, strategi menguatkan kembali Bahasa Indonesia di kalangan pelajar Australia akan dilakukan lewat berbagai bentuk, seperti pendekatan seni, budaya, dan olahraga. "Kita gunakan banyak pintu untuk mengetuk hati anak-anak Australia agar mau belajar Bahasa Indonesia. Sangat penting untuk mengenalkan kesenian dan budaya kontemporer Indonesia di kalangan pelajar,” jelas Atdikbud.

Menurut Najib, pemutaran film Indonesia bergenre remaja juga akan menjadi pintu masuk, mengingat anak-anak sekolah suka menonton film. “Saya juga akan mengenalkan dan menawarkan silat sebagai olah raga bela diri khas Indonesia ke sekolah-sekolah untuk menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,” tutur Najib.

"Media massa dan media sosial juga perlu dioptimalkan dalam mempromosikan bahasa Indonesia. Kita bisa bekerja sama dengan YouTuber Australia yang cinta Indonesia untuk ikut memberikan dukungan agar bahasa Indonesia populer lagi di Australia," ujar Najib.

Saat ini, tambah Najib, pengaruh pemberitaan media amat kuat kepada orang tua dan kepala sekolah Australia. “Kadang, orang tua kurang mendukung anaknya belajar Bahasa Indonesia, karena dianggap belum prioritas. Sangat penting bagi kita untuk turut memberikan informasi yang menarik tentang Indonesia, agar pandangan orang tua dan kepala sekolah di Australia tentang Indonesia menjadi lebih baik,” tutup Najib.

Pertemuan tahunan tersebut dihadiri jajaran pengurus BBBIVT yang terdiri dari guru, penggiat bahasa dan pencinta budaya Indonesia di Negara Bagian Victoria Australia. (rls)