Berdayakan Nelayan Melalui Korporasi

By Admin


nusakini.com - Jakarta, -Sebagai negara yang dikelilingi lautan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor kelautan dan perikanan. Untuk bisa mengelola hasil laut dengan baik, para nelayan perlu sebuah korporasi sebagai wadah yang dapat menyatukan para nelayan untuk meningkatkan kemampuannya.

“Kalau dikorporasikan itu mungkin [akan menjadi kuat], kemudian cara-cara penangkapannya, cara-cara memperoleh KUR[Kredit Usaha Rakyat]-nya, kemudian untuk bisa armadanya mungkin dengan cara mengkorporasikan nelayan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SSNU) melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (14/04/2021).

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mengharapkan sektor perikanan dapat memperbaiki kualitas mutu hasil perikanannya sehingga dapat dilakukan export di pasar global.

“kita bisa mengembangkan untuk diarahkan ke export, namun memang kita harus upayakan kualitas ikan kita itu baik, sehinga produknya bisa diterima di pasar global, tidak hanya nasional tapi juga global,” tuturnya.

Selain meningkatkan kualitas ikan, Wapres juga mendorong untuk meningkatkan hasil garam rakyat dari garam kualitas konsumsi menjadi kualitas industri, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dengan Institusi terkait yang dapat melakukan riset dan inovasi. 

“Saya harap SSNU bekerja sama dengan KKP [Kementerian Kelautan dan Perikanan], dengan PT Garam dengan BPPT [Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] juga teknologi untuk meningkatkan kalau bisa garam rakyat bukan hanya untuk konsumsi tetapi juga untuk industri nah itu akan sangat baik sekali,“ harap Wapres. 

Lebih lanjut Wapres pun menghimbau untuk melakukan kerja sama dengan Lembaga yang dapat membantu permasalahan-permasalahan yang dihadapi para nelayan Nahdlatul Ulama, sehingga akan ada solusi.

“Dilakukan dengan kerja sama-kerja sama dengan berbagai lembaga baik yang sifatnya otoritas maupun juga lembaga keuangan perbankan dan juga yang sifatnya lebih kepada masalah teknologi perbaikan mutu inovasi ini ada hal-hal yang seginya, kemudian pengorganisasiannya melakukan upaya-upaya korporasi dan kalau itu bisa dilakukan Insya Allah ada hasilnya,” imbaunya.

Selain itu, Wapres menjelaskan Pemerintah sendiri punya komitmen yang kuat di sektor kelautan perikanan untuk melakukan upaya pemberdayaan itu, bahkan Pemerintah akan membuat holding pangan BUMN baik di sektor perikanan, kelautan agar dapat membantu menangani masalah yang dihadapi sektor tersebut.

“Nanti dicoba dilakukan penjajakan juga melakukan kerja sama selain yang otoritasnya, tapi juga BUMN-nya yang memang ditugasi untuk menangani masalah ketahanan pangan termasuk itu masalah perikanan tapi harus dimulai pembentukan korporasi-korporasi itu sehingga dia bisa misalnya untuk kredit kapalnya yg besar kan bisa difasilitasi,” pintanya.

Sebelumnya Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Witjaksono melaporkan bahwa nelayan NU mengalami banyak permasalahan yang dihadapi sehingga kesejahteraanya masih kurang, kemudian SNNU memaparkan beberapa program kerja hasil Kongres I SNNU yang bertujuan untuk mensejahterakan para nelayan NU.

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir terutama ekonominya baik itu melalui perikanan tangkap maupun perikanan budidaya,” ucapnya. 

Selain Ketua Umum SNNU, hadir pula secara daring Wakil ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum serta Ketua Bidang Bambang Adi dan Zaim Nugroho.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Masduki Baidlowi. (NAR-BPMI)