Bertemu Forum Mahasiswa Aceh, Menag: Jangan Salah Mengambil Visi

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Agama Fachrul Razi menerima perwakilan Forum Mahasiswa Aceh (FMA) di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Koordinator FMA Badrudin mengundang Menag untuk menghadiri giat yang akan diselenggarakan pada Desember 2020.

“Kami berharap Bapak Menag dapat hadir dalam pertemuan di bulan Desember 2020 nanti,” ujar Badrudin, Senin (19/10).  

Dalam kesempatan tersebut, Menag mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan kebangsaan yang ada saat ini. Namun, Menag mengingatkan agar mahasiswa harus selalu mencari sumber referensi akurat dan terpercaya sehingga dapat menentukan visi pergerakan dengan tepat.  

“Saya amat mengapresiasi kepedulian rekan-rekan mahasiswa. Karena kalau bukan kita yang peduli terhadap kondisi bangsa kita, maka siapa lagi. Namun, saya mengingatkan agar tetap berhati-hati jangan sampai salah mengambil visi,” kata Menag.  

Menag juga menuturkan, satu hal yang perlu diingat mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi dan kepeduliannya jangan sampai bersikap merusak. “Kalau merusak atau destruktif, apa pun alasannya, tidak bisa dibenarkan,” tegas Menag.  

Untuk itu Menag mengingatkan pentingnya memiliki sumber referensi yang benar dan tepat sebelum menyampaikan aspirasi atau pendapat. “Jika belum memiliki sumber referensi yang tepat, lebih baik jangan komentar dulu. Silakan komen bila nanti sudah mendapat informasi lengkap yang utuh,” pesan Menag.  

Hadir mendampingi Menag, Staf Khusus Kevin Haikal, Direktur Pendidikan Tinggi Kegamaan Islam (Diktis) Suyitno, dan Sesmen Khoirul Huda. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Diktis menyampaikan bahwa Kemenag pun memiliki perhatian besar terhadap gerakan mahasiswa.  

“Ke depan, kami juga tengah menyiapkan program bagi pimpinan DEMA (Dewan Mahasiswa) di PTKI. Program ini semacam Diklatpim tingkat nasional. Rencananya program ini disusun dalam 100 jpl, dengan menghadirkan narasumber mulai dari pejabat tinggi negara hingga aktivis-aktivis mahasiswa,” tutur Suyitno.  

“Semoga akhir tahun ini program tersebut dapat dilaksanakan, sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan dan referensi yang tepat dalam pergerakannya,” ujar Suyitno yang disetujui Menag Fachrul Razi.(p/ab)