Cadangan Beras Nasional 6,3 Juta Ton, Bulog Akan Pasok Provinsi dengan Stok Terbatas

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Stok cadangan beras nasional itu ada 6,3 juta ton dan tentunya bagi provinsi yang terbatas nanti Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok stok tersebut. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers melalui dari usai Rapat Terbatas, Selasa (28/4).

“Demikian pula untuk jagung, itu ada stok nasional 1,4 juta, 1.474.152 ton. Demikian pula untuk stok cabai besar ada 12.641 ton, cabai rawit ada 26.353 ton, bawang merah ada 1.307.462 ton, kemudian telur ayam ada 46.413 ton, daging ayam ada 154.763 ton, daging sapi ada 133.944 ton,” ujar Menko Perekonomian.

Untuk bawang putih, Menko Perekonomian sampaikan bahwa Pemerintah sudah mengimpor yang izin per impor nya itu sudah cukup besar, namun realisasinya masih 72.400 ton. “Sehingga masih ada barang yang masuk di akhir bulan ini dan juga diharapkan jumlahnya nanti akan semakin meningkat yang tersedia di pasar,” imbuh Menko Perekonomian.

Di dalam negeri sendiri, lanjut Menko Perekonomian, seperti di Temanggung itu sudah mulai panen dan tentunya nanti akan ada distribusi dari daerah yang panen ke daerah kekurangan stok.

“Demikian pula untuk gula pasir, jadi Perum Bulog sudah mengontrak sebesar 51.300 dan diharapkan dari jumlah tersebut nanti ada yang 21.000 adalah impor, ada 29.000 itu dari pabrik gula dalam negeri,” kata Menko Perekonomian.

Kemudian, lanjut Menko Perekonomian, ada pengalihan dari gula rafinasi sebanyak 191.762 ton dan ini ada masalah repacking, repackaging dan izin peredaran, sehingga ini akan ada 182.762 yang akan masuk ke pasar. “Demikian pula ada gula yang masih ada di pabrik dan diharapkan ada pengolahan di bulan Maret ini sebanyak 42.072 ton,” ujarnya.

Menurut Menko Perekonomian, juga ada stok di PG BUMN dan swasta sebesar 47.772 ton dan keseluruhan stok ini, kebutuhan Maret sampai April adalah 302.000 ton. Pemerintah, lanjut Menko Perekonomian, akan melihat dan mengawal agar gula ini bisa dikeluarkan di daerah-daerah yang membutuhkan, terutama di 30 provinsi tersebut.

“Nanti kami akan ikut monitor secara mingguan dan pemerintah juga sudah menugaskan Satgas Pangan untuk ikut mengawal komoditas-komoditas tersebut,” imbuhnya. Terkait dengan stimulus, Menko Perekonomian menyebutkan memang saprodi itu terdiri dari bibit, pupuk dan sarana produksi lainnya.

“Dan ini diharapkan periodenya selama tiga bulan dan teknisnya nanti akan segera diumumkan oleh Kementerian Pertanian,” pungkas Menko Perekonomian akhiri jawaban. (p/ab)