Cetak SDM Berkualitas, Universitas Merdeka Malang Harus Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan

By Admin


nusakini.com - Jakarta,—Perguruan tinggi adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun kemajuan bangsa dan negara. Sebab, perguruan tinggi memiliki peran penting, tidak hanya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil, tetapi juga melahirkan pemimpin dan pemikir bangsa yang mampu menjawab berbagai tantangan zaman. Untuk itu, perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Merdeka (Unmer) Malang harus terus meningkatkan mutu pendidikannya secara berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas, saya mendorong agar Unmer Malang dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan riset dan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), termasuk juga kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya," imbau Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Merdeka Malang Tahun Akademik 2021/2022 melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (14/09/2021).

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa konsep ‘Merdeka Belajar’ yang dicanangkan pemerintah, perlu dijadikan prinsip dan tekad dari seluruh sivitas akademika Unmer Malang, terutama dalam meningkatkan kegiatan riset dan inovasi.

"Saya mengharapkan seluruh mahasiswa baru Unmer Malang tahun akademik 2021/2022 dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan bersungguh-sungguh belajar meraih pendidikan tinggi, serta sekaligus dapat aktif dalam menambah pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi digital secara cerdas, sehingga kelak menjadi insan intelektual yang berwawasan global, kreatif dan inovatif, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai, jati diri, dan karakter kebangsaan karena Anda semua akan menjadi tumpuan perubahan bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," pesan Wapres kepada mahasiswa yang hadir.

Lebih jauh Wapres mengajak seluruh sivitas akademika Unmer Malang termasuk para mahasiswa baru untuk selalu memupuk rasa nasionalisme sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. 

"Pada era digitalisasi, isu-isu radikalisme dan penyebaran berita bohong (hoax) melalui teknologi informasi berpotensi untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa," ungkapnya.

Terkait hal ini, Wapres meminta mahasiswa Unmer Malang untuk tidak terjerumus dalam paham liberalisme, sekulerisme, radikalisme, dan mudah terpengaruh berita hoax, karena selain akan merusak citra kampus juga dapat menodai nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Untuk itu, saya meminta jajaran pimpinan dan para pendidik Unmer Malang untuk memberikan perhatian dan melakukan penguatan pengajaran wawasan kebangsaan, sejalan dengan semangat pendirian Unmer Malang sebagai perguruan tinggi pengawal kemerdekaan dan kebangsaan Indonesia," pintanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres kembali mengingatkan agar semua pihak terus berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan, meskipun kasus Covid-19 menurun. Terlebih, pemerintah telah menetapkan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tingkat perguruan tinggi terutama di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan ketat dan menjalankan program vaksinasi.

"Oleh karena itu, saya berharap seluruh sivitas akademika Unmer Malang dapat berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi sehingga tercipta kekebalan kelompok (herd immunity) bagi seluruh masyarakat, khususnya untuk para dosen dan seluruh mahasiswa," tandas Wapres. 

Sehari sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang turut hadir pada pembukaan PPKMB secara virtual, mengingatkan para mahasiswa baru bahwa menjadi mahasiswa tidak sama dengan kenaikan jenjang sekolah.

Menurutnya, menjadi mahasiswa berarti mereka memiliki kemerdekaan yang lebih luas untuk menentukan arah masa depan.

“Oleh karena itu, kami di Kemendikbudristek memberikan hak kepada semua mahasiswa di seluruh Indonesia untuk belajar di luar program studinya atau di luar kampusnya selama tiga semester,” imbuhnya. 

Mahasiswa Indonesia, tambah Nadiem, bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mengikuti program-program kampus merdeka, antara lain magang di perusahaan atau organisasi sosial dunia, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis wirausaha, melakukan pertukaran mahasiswa di dalam dan di luar negeri, atau mengajar di SD atau SMP melalui program kampus mengajar.

Sementara, Rektor Unmer Malang Anwar Sanusi yang juga hadir membuka PPKMB mengungkapkan bahwa Unmer Malang berkomitmen memberikan dedikasi terbaik bagi para mahasiswa.

“Di kampus ini kita akan belajar berbagai disiplin ilmu yang menjadi konsen masing-masing mahasiswa dan juga banyak belajar berbagai soft skill yang akan membekali mahasiswa menjadi excellent future leaders, yaitu para pemimpin masa depan yang cemerlang,” ujarnya optimis.

Untuk membentuk mahasiswa sebagai pribadi yang berkarakter unggul, lanjutnya, Unmer Malang mendisain kegiatan PKKMB ini akan berlanjut selama satu semester. 

“Sepanjang satu semester ke depan, Saudara akan didampingi oleh dosen-dosen dalam program The Innovator, yang akan mewujudkan kepribadian Anda sebagai pembaharu masa depan. Saya berharap melalui program ini karakter inovator dan entrepreneur akan terbentuk pada setiap mahasiswa Unmer Malang,” pungkas Anwar.

Turut hadir memberikan kuliah umum pada acara ini Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas, Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardani, Staf Khusus Menteri Investasi Muhammad Pradana Indraputra, dan Komandan Korem 083/Baladika Jaya Kolonel Inf. Irwan Subekti.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (EP/SK-BPMI)