Dewan Ekonomi: Mendukung H. Isam sebagai Pengusaha Pribumi

By Admin


nusakini.com - Jakarta. Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DET), Annar Salahuddin Sampetoding menyatakan dukungannya kepada H. Isam sebagai salah seorang pengusaha pribumi dari daerah Indonesia Timur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang masih bisa berkiprah ditingkat nasional dan internasional.

Ia juga berharap bahwa pemerintah bisa menjalankan tugasnya, berubah ke arah yang lebih baik, pada sektor pajak maupun hukum agar pengusaha tetap memiliki kepastian hukum. 

Dengan demikian, Annar mempertanyakan apa kapabilitas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang telah mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga hukum. Anhar mengatakan KPK sebagai lembaga hukum pasti bekerja secara profesional dan memiliki prosedur ketat dalam menjalankan tugasnya. Makanya, Ia meminta agar tidak ada pihak yang berusaha ikut campur dalam urusan KPK.

"Apa kapabilitas nya KNPI mendesak KPK? KPK tidak perlu didesak seperti itu karena KPK adalah lembaga hukum yang sudah sangat profesional," tegas Annar, Minggu 11 April 2021.

“Kita orang di luar tidak perlu ikut campur apalagi H. Isam adalah salah satu pengusaha pribumi dari daerah Indonesia Timur Sulsel dan juga punya banyak jasa kepada bangsa dan negara membangun ekonomi,"ujar Annar.

"Saya tidak kenal dengan Isam tetapi saya bangga dan senang dengan keberanian beliau yang luar biasa sebagai perantau dari suku Bugis. Mari kita menjaga pengusaha pribumi karena hanya sedikit yang bisa berkiprah ditingkat nasional dan internasional," tandasnya.

Sementara itu, pengamat politik dan kebijakan dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan (PKPK) Muh. Saiful menyampaikan di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, sangat penting untuk mendukung bangkitnya pengusaha. 

“Jangan paksakan kondisi untuk memisahkan pengusaha pribumi dan non pribumi, namun alangkah eloknya bila pengusaha pribumi juga bisa ikut secara aktif dalam pembangunan negeri dengan memberi kesempatan mereka untuk tumbuh dalam kancah nasional maupun internasional”, kata Saiful di Jakarta, Senin (12/4/2021).


Terkait H. Isam, Saiful mengetahui bila pengusaha asal Bugis yang besar di Kalimantan Selatan ini merupakan aset nasional yang sangat besar. 

“H. Isam adalah salah satu pengusaha pribumi yang sukses dan mampu mengelola kesuksesannya dengan tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat di sekililingnya”, ujarnya. 

H. Isam itu, kata Saiful, adalah seorang pengusaha pilantrofi yang telah banyak menghabiskan kekayaannya untuk kegiatan sosial seperti membangun masjid, mendirikan rumah sakit bahkan memberangkatkan ratusan guru untuk melaksanakan ibadah umrah yang pasti bernilai triliunan rupiah. Apalagi, imbuh Saiful, H. Isam adalah satu-satunya pengusaha pribumi yang mampu mendirikan pabrik gula dan terbesar di Asia Tenggara. 

“Jadi adanya berita bila ada anak perusahaannya di PT. Jhonlin Group yang diduga menunggak pajak sekitar Rp.30 miliar, itu mengherankan karena sumbangan sosial H. Isam itu saja sudah triliunan rupiah. Jadi nilai Rp.30 miliar baginya pastilah sangat kecil artinya”, katanya.

Namun yang penting saat ini, kata Saiful, Indonesia harus bersatu baik itu pengusaha pribumi maupun non pribumi untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional yang sedang lesu di tengah pandemi Covid-19. 

“Sekali lagi, jangan kita paksakan situasi untuk memisahkan antara pengusaha pribumi dan pengusaha non pribumi”. Yang penting saat ini kita harus bersatu untuk kebangkitan ekonomi Indonesia”, pungkasnya. (*)