Dorong Pengolahan Sampah Jadi RDF, Pemkab Kendal Jalin Kerja Sama dengan PT Semen Gresik

By Admin


nusakini.com,  – Pemerintah Kabupaten Kendal bekerja sama dengan PT Semen Gresik, untuk mengolah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). Yakni, teknologi yang mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif.

Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyampaikan, persoalan sampah menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), produksi sampah di Kendal mencapai 437,23 ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 191,81 ton masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono, yang seluruhnya akan diarahkan untuk diolah menjadi RDF.

“Masalah sampah ini harus kita hadapi bersama. Pemkab Kendal juga telah meluncurkan program Bersatu Siaga atau Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga, yang digelar setiap hari Jumat. Dalam program ini, kami bersama para pemangku kepentingan turun langsung ke desa-desa, untuk bergotong royong membersihkan lingkungan,” ungkap Dyah, pada penandatangan MoU tersebut, di ruang Paringgitan Setda kabupaten setempat, Kamis (17/4/2025).

Untuk itu, dia berharap, kerja sama dengan PT Semen Gresik tersebut dapat menjadi solusi jangka panjang, atas persoalan sampah di Kabupaten Kendal.

Melalui kolaborasi ini, dia optimistis, dapat mempercepat pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

Sementara, Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menyampaikan, kerja sama tersebut tidak hanya berhenti pada PT Semen Gresik. MoU tersebut akan menjadi pijakan awal, untuk menggandeng sejumlah perusahaan swasta lainnya, yang telah menyatakan kesiapannya dalam mendukung pengolahan sampah menjadi RDF.

“Ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami berharap, kerja sama seperti ini bisa meluas dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kendal,” ujarnya.

Direktur Utama Semen Gresik, M Supriyadi mengatakan, kerja sama tersebut sangat positif dan menguntungkan kedua belah pihak. Menurutnya, selama ini bahan bakar produksi Semen Gresik menggunakan batu bara dan listrik.

Dijelaskan, batu bara merupakan bahan dari fosil yang cepat habis, sehingga dibutuhkan bahan energi terbarukan, seperti RDF yang dibuat dari sampah.

“Kami siap menerima 200 ton RDF setiap hari. Dengan berjalannya kerja sama ini, maka kita sama-sama menjaga bumi untuk tetap lestari,” jelasnya.

Supriyadi menambabkan, pihaknya juga sudah melakukan MoU dengan beberapa kabupaten kota di Jawa Tengah. Namun sampai hari ini, belum ada yang berjalan, karena berbagai kendala.

”Kita harapkan, MoU dengan Pemkab Kendal segera bisa berjalan, karena kita sudah siapkan untuk menampung RDF dari Kendal,” tegasnya. (*)