Dorong Proses Transisi Energi, Indonesia dan IEA Perdalam Kerja Sama Terkait Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Dr. Fatih Birol mengumumkan finalisasi program kerja baru ketenagalistrikan dan energi terbarukan yang ambisius di Indonesia sebelum menghadiri IEA Clean Energy Transitions Summit pada 9 Juli mendatang. Pelaksanaan IEA Clean Energy Transitions Summit akan mempertemukan 40 menteri dan para petinggi negara-negara yang mewakili 80% pengguna energi global. 

Kerja sama ini akan berfokus pada optimisasi desain dan implementasi skema andalan untuk mendorong investasi swasta di energi terbarukan, serta strategi untuk meningkatkan integrasi energi terbarukan dan operasi sistem tenaga listrik. Proyek ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan PT PLN (Persero). 

''IEA telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa untuk mengumpulkan komunitas internasional dalam upaya bersama menghadapi dampak dari pandemik COVID-19 yang berkaitan dengan isu energi dan menetapkan langkah untuk pemulihan berkelanjutan. Selama masa sulit ini, Saya melihat IEA memberikan dukungan yang kuat terhadap prioritas-prioritas utama Kementerian terkait peningkatan sistem tenaga listrik dan investasi energi terbarukan. Saya sangat mengapresiasi IEA untuk kerja sama yang kuat dan saya berharap dapat bekerja sama dalam hal ini karena kami bertujuan untuk terus memajukan transisi energi bersih,'' kata Menteri Arifin. 

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi akibat pandemik Covid-19 melalui berbagai stimulus fiskal dan kebijakan. Meskipun sektor energi telah terdampak secara signifikan oleh krisis, energi juga menjadi bagian penting dari respons pemerintah. Salah satunya, penyediaan listrik gratis dan pemberian diskon untuk 31 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin. 

Sektor energi merupakan kunci pendorong pertumbuhan dan dinamika ekonomi yang memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan akibat Covid-19. Bercermin dari hal ini, Pemerintah Indonesia memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan investasi secara signifikan di bidang energi terbarukan dan meningkatkan operasional sektor ketenagalistrikan. 

Seperti yang ditekankan IEA sejak awal saat terjadi krisis ini, perkembangan di pasar energi dan upaya pemulihan yang ambisius oleh pemerintah menghadapkan pengambil kebijakan pada kesempatan sekali seumur hidup untuk membentuk ulang sistem energi yang akan memberikan dampak hingga beberapa dekade mendatang.

Terkait hal ini, sistem energi yang baru dapat mendorong penurunan emisi global yang struktural. IEA Clean Energy Transitions Summits merupakan event penting global pada bidang energi dan iklim tahun ini yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya tersebut dengan mempertemukan seluruh pemimpin energi dunia, termasuk salah satunya Menteri Tasrif, untuk mendiskusikan mengenai aksi nyata tersebut. 

''Sebagai negara dengan populasi ke empat terbesar di dunia, Indonesia sangat penting dalam energi global dan bagian dari keluarga IEA yang utama,'' kata Dr. Birol. 

"Kami sangat senang bekerja sama dengan Menteri Tasrif dan timnya dalam upaya besar untuk mendukung transisi energi Indonesia yang ambisius. Saya menanti dan menyambut Menteri Tasrif pada IEA Summit dan mendengarkan beliau berbagi pandangan mengenai pengalaman Indonesia dan pendapat beliau terkait langkah terbaik ke depan,'' lanjut Dr.Birol. 

Sebagai informasi, kerja sama ini berlandaskan pada Joint Work Programme yang ditandatangani oleh Dr. Birol dan Menteri Tasrif pada IEA's Ministerial Meeting pada Desember 2019 lalu. Program ini dibangun dari kolaborasi yang erat antara IEA dan Indonesia yang topiknya mencakup seluruh jenis bahan bakar dan teknologi. 

Kolaborasi ini didukung oleh kerja sama dan komitmen antara Pemerintah Indonesia, PLN, dan IEA pada berbagai prioritas kebijakan energi, termasuk regulasi kendaraan listrik, investasi sistem ketenagalistrikan, dan upaya-upaya untuk mengurangi impor energi. (p/ab)