Dukung Kemaslahatan Umat, SAHI Perlu Lakukan Pembinaan dan Pemberdayaan Jamaah

By Admin


nusakini.com - Jakarta, Suatu lembaga dibentuk selain bertujuan mewujudkan aspirasi para anggotanya, seyogyanya dapat berkontribusi dalam pembangunan negara. Utamanya menghadapi situasi pandemi _Corona Virus Disease_ (Covid-19) saat ini, seluruh lembaga diharapkan dapat memainkan peran dalam menghasilkan perbaikan-perbaikan yang membantu kemaslahatan umat. 


”Perkumpulan jangan hanya [melakukan] ijtimaat-ijtimaat (pertemuan), tetapi juga [menghasilkan] islahiyah-islahiyah (perbaikan), yaitu perbaikan-perbaikan di bidang akidah, ibadah, dan kemasyarakatan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Pusat Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (DPP SAHI) secara virtual di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2, Jakarta, Rabu (21/10/2020).


Lebih lanjut Wapres mengatakan, beberapa hal yang dapat SAHI lakukan untuk melakukan perbaikan antara lain melakukan pembimbingan kepada calon jemaah haji dan umroh agar ibadahnya terjaga sesuai dengan ketentuan. Selain itu, SAHI dapat melakukan pembinaan kepada jemaah yang telah melaksanakan ibadah haji dan umroh agar menjaga kemabruran ibadahnya.


Kemudian Wapres menekankan, setelah pembinaan dilakukan dapat dilanjutkan dengan pemberdayaan kepada para jemaah. Hal ini bertujuan agar kehidupan jemaah yang telah melaksanakan ibadah haji dan umroh tidak hanya sisi agamanya yang lebih baik, tetapi juga kehidupannya.


“Mestinya orang yang sudah haji itu hidupnya lebih layak,” ucapnya.


Begitu pentingnya pemberdayaan ini, Wapres pun menjelaskan komitmen pemerintah terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah saat ini tengah mengupayakan fasilitas pembiayaan mulai dari ultramikro hingga pembiayaan usaha bernilai besar oleh 3 bank syariah yang melakukan merger. 


“Yang besar, disiapkan merger 3 bank syariah Himbara, yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Nantinya [terdapat] lebih dari Rp200 triliun untuk membiayai usaha-usaha yang besar,” terangnya.

Wapres berharap SAHI juga dapat ikut serta dalam upaya pemerintah mengembangkan industri halal utamanya untuk mendukung Indonesia menjadi produsen halal di dunia. 


“Saat ini setidaknya sudah terdapat delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) halal di Indonesia. Semuanya ini untuk mendorong Indonesia menjadi produsen halal dunia, bukan lagi konsumen halal semata,” papar Wapres.


Menutup pertemuan, Wapres mengingatkan agar SAHI dapat menguatkan konsolidasi dan revitalisasi organisasi sehingga mampu berkontribusi besar bagi kemaslahatan umat.


Sebelumnya, Ketua Umum DPP SAHI Abdul Khaliq melaporkan program-program yang dilakukan oleh SAHI. Salah satunya, kunjungan pengurus SAHI bersama Ketua Dewan Pembina Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin ke beberapa daerah terkait rencana pengembangan pesantren, khususnya pesantren-pesantren di perbatasan. Selain itu, SAHI juga telah merencanakan kerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait keikutsertaannya dalam pengembangan wisata halal, peningkatakan kapasitas SDM, dan pendidikan kebangsaan. 


Turut hadir mendampingi Abdul Khaliq, Wakil Ketua Umum Tari Siwi Utami, Ketua Bidang OKK Roisudin Ilyas, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Sudarto serta Ketua Komite Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf Akhyat. (DMA/AF/SK-KIP)