Empat Strategi Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor
By Admin
nusakini.com--Stabilitas makroekonomi yang terjaga disertai struktur perekonomian yang kuat merupakan prasyarat untuk membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat, berkelanjutan, berimbang, dan inklusif.
Upaya untuk mencapai tujuan tersebut perlu didukung oleh surplus neraca berjalan (current account). Salah satu strategi penting yang perlu ditempuh adalah melalui percepatan pengembangan industri berorientasi ekspor. Baik itu padat karya maupun berteknologi tinggi (technology intensive), termasuk industri hilir.
“Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, investasi dan ekspor perlu ditingkatkan. Tentunya didukung dengan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas tinggi melalui pendidikan dan pelatihan vokasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dalam Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia, Jumat (13/4).
Senada dengan Menko Perekonomian, Gubernur BI Agus Martowardojo juga menjelaskan 4 (empat) area yang harus diperkuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Kita harus memperkuat infrastruktur, memperbaiki kelembagaan/institusi, memperbaiki Sumber Daya Manusia, dan meningkatkan inovasi,” kata Agus.
Hadir pula dalam kesempatan ini antara lain: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP PBPB Batam) Lukita Dinarsyah Tuwo.
Menko Darmin menerangkan, untuk meningkatkan investasi dan mengembangkan industri yang berorientasi ekspor, diperlukan peningkatan daya saing melalui beberapa kebijakan utama.
“Kita dorong melalui kebijakan percepatan pelaksanaan berusaha yang diatur di Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017. Kemudian, dengan memberikan insentif fiskal berupa tax allowance dan tax holiday,” sambung Darmin.
Sementara Menperin Airlangga menitikberatkan pada pembahasan roadmap (peta jalan) “Making Indonesia 4.0”. Peta jalan yang terintegrasi ini dirancang untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era industri 4.0. Kemudian dari sisi perdagangan, Mendag Enggartiasto berkomitmen untuk meningkatkan ekspor barang-barang yang bernilai tambah tinggi.
Secara keseluruhan, Rapat Koordinasi ini mengidentifikasi 4 (empat) arah kebijakan utama guna mempercepat pengembangan industri berorientasi ekspor. Pertama, pengembangan kawasan industri secara menyeluruh, didukung insentif yang memadai dan infrastruktur yang berkualitas. Kedua, penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi aplikasi teknologi dan inovasi di manufaktur. Ketiga, perluasan akses pasar melalui perjanjian perdagangan. Keempat, keterkaitan industri domestik dengan rantai nilai global.
Menko Darmin juga menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Publik yang merupakan rangkaian acara bertajuk “Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor melalui Perluasan Akses Pasar dan Optimalisasi Kawasan Industri” ini.(p/ab)