FGD Program Gerakan Nasional 1.000 Startup, Berhasil Kumpulkan Stakeholder Makassar

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) kembali menggalakkan program nasional untuk menumbuhkan geliat usaha digital di tanah air. Program tersebut diberi nama Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, sejumlah wilayah dan kota besar di Indonesia menjadi pilihan untuk dilaksanakan agenda yang berbasis digital ini termasuk kota Makassar. 

Sebagai langkah awal menjalankan program yang sangat pas digeluti oleh para milenial sebab telah terbiasa dengan teknologi informasi digital ini, maka Kemenkominfo RI sebagai pelaksana suksesnya program ini mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Sejumlah stakeholder yaitu para akademisi, pelaku industri startup, mentor dan pendamping praktisi industri startup, peneliti di bidang terkait, lembaga pendamping startup turut hadir dalam acara tersebut. 

Acara yang dilaksanakan pada 05 April 2021 di ruang Bikin Bikin Kreatif lt.1 Nipa Mal ini berhasil mengumpulkan 30 peserta yang hampir seluruhnya menyuarakan bagaimana pendapat mereka terkait Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. dan hal tersebut disambut baik serta menjadi catatan tersendiri bagi pihak pelaksana yang terdiri dari utusan generasi muda Kemenkominfo RI. 

Acara yang dimulai sekitar pukul 10.00 ini dibuka dengan sambutan yang dari Samuel Pangerapan Dirjen Aptika Kemenkominfo RI, melalui video ia menyampaikan beberapa poin diantaranya bagaimana awal mula Program ini dibentuk, yaitu akibat masih kurangnya startup digital Indonesia maka pada tahun 2016 diinisiasi lah program tersebut, sebagai mercusuar lahirnya banyak startup di Indonesia, yang sebelumnya hanya ada beberapa startup dan saat ini sudah menjadi unicorn dan decacore. 

Pangarep juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk lahirnya bisnis startup berbasis digital, modal itu adalah keberagaman yang ada di nusantara. dengan keberagaman menurut Pangarep, dapat menstimulasi lahirnya kreativitas dan inovasi dalam berkarya pada industri startup digital ini. Maka dengan program ini kolaborasi berbagai pihak serta terus berproses untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi untuk membuka peluang berwirausaha berbasis informasi teknologi digital di seluruh nusantara. 

"saya harap yang hadir pada acara ini bisa berkontribusi pemikiran, ide-ide agar dapat mencapai misi yang ingin diraih" pungkasnya.

Acara berlangsung dengan materi pengantar dari fasilitator Kemenkominfo RI yang menyampaikan ekosistem program ini terdiri dari hadirnya pemerintah sebagai pemberi kesempatan dan dukungan terhadap potensi ekonomi digital, lalu keberadaan universitas sebagai sarana pengembangan potensi dan talenta di lingkungan kampus, keberadaan pers berperan sebagai wadah penyebaran informasi dan komunikasi tentang bisnis digital, hadirnya Komunitas sebagai penggerak ekosistem ekonomi digital di tiap daerah, terakhir keberadaan Kreatif Hub sebagai ruang dan pusat kreatif bagi potensi dan talenta di tiap daerah. 

Adapun capaian dari program ini sejak tahun 2016-2020 adalah program ini telah dilaksanakan di 17 daerah, lebih dari 300 penggerak dari berbagai sektor, terdapat lebih 400 mentor dari berbagai bidang, sudah berhasil merintis lebih dari 1.160 startup, bahkan terdapat 85.000 calon founder startup yang terdaftar. secara umum hasil yang diharapkan tentu terbukanya peluang kewirausahaan berbasis teknologi digital ke seluruh penjuru nusantara. 

Acara diskusi pun berlangsung “hidup” sebab peserta menyampaikan pendapat masukan dan saran yang membangun diantaranya masukan yang disampaikan oleh Rahmat zulfikar dari Ethnica design), ia berpendapat untuk tidak lagi melakukan pendekatan community, melainkan melakukan humaniora Design, menurutnya budaya bugis-Makassar adalah pedagang yang sifatnya bekerja independen atau individualistik bukan berbasis komunitas, agar program ini berhasil maka pendekatan budaya tersebut bisa menjadi cara efektif. 

Ia juga memberikan kritikan agar berhenti mendikte anak muda terkait dengan ilmu teknis, sebab hal tersebut menurutnya saat ini sudah mudah dicari, ia juga berharap pemerintah tidak memberi janji-janji "cek kosong" pemerintah harus merealisasikan dukungan kepada pelaku bisnis startup. 

Acara pun ditutup sekitar pukul 13.30 Wita, setelah penutupan para peserta saling berkenalan lebih jauh satu sama lain dan sejenak berdiskusi lepas, ada pula yang sambil menikmati santap siang. (yat)