Final Perdagangan Rights Issue WSKT 12 Januari 2022

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) telah menerima seluruh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rangka aksi korporasi rights issue Waskita yang diselenggarakan pada akhir tahun ini. Setoran modal Pemerintah tersebut sebagai bagian dari proses rights issue telah diterima Perseroan secara penuh sebesar Rp7,90 Triliun pada tanggal 29 Desember 2021. Setoran modal ini menunjukkan kepercayaan dan support konkret dari Pemerintah atas upaya perbaikan fundamental keuangan Waskita sekaligus sinyal positif dalam proses rights issue yang saat ini sedang berlangsung.

Sejumlah analis juga memberikan rekomendasi “BUY” pada saham WSKT dengan Target Price (TP) terendah Rp940/saham, rata-rata Rp1.180/saham dan tertinggi Rp1.370/saham.

Proses perdagangan rights issue Waskita berlangsung dari 30 Desember 2021 hingga 12 Januari 2022, dengan harga penebusan right sebesar Rp620 dan jumlah dana yang ditargetkan sebesar Rp11,96 Triliun, termasuk dana PMN yang telah disetor oleh Pemerintah.

Dana rights issue yang berasal dari PMN akan digunakan untuk penyelesaian proyek 7 ruas tol, yaitu Kayu Agung—Palembang—Betung (112 km) senilai Rp3,031 triliun, Bekasi— Cawang—Kp. Melayu (16 km) senilai Rp1,130 triliun, Cimanggis—Cibitung (25 km) senilai Rp623 miliar, Ciawi—Sukabumi (54 km) senilai Rp637 miliar, Pejagan—Pemalang (58 km) senilai Rp204 miliar, Pasuruan—Probolinggo (44 km) senilai Rp1,219 triliun, dan Krian— Legundi—Manyar (38 km) senilai Rp1,056 triliun.

Sedangkan dana rights issue yang berasa publik ini akan digunakan sebagai modal kerja dan capex untuk Waskita Karya dan anak perusahaannya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma menjelaskan bahwa Waskita optimismis akan memiliki kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik pada 2022. “Pada tahun 2022, Waskita telah merencanakan sejumlah program jangka menengah seperti berpartisipasi pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, menggarap proyek di luar negeri melalui kerjasama G2G Indonesia dengan beberapa negara (seperti: Rumah Indonesia di Mekkah, oil for infrastructure di Sudan Selatan, dan proyek infrastruktur di Turki), melanjutkan proses divestasi 3—4 jalan tol, pengembangan anak usaha seperti Waskita Karya Infrastruktur dan Waskita Karya Realty,” ujar ia. “Program-program jangka menengah tersebut menunjukkan upaya dan optimisme untuk memperbaiki kinerja operasional dan keuangan Perseroan,” pungkasnya.

Perseroan juga akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk memperbaiki kinerja keuangan dan operasional Perseroan. Perseroan juga selalu mengutamakan prinsip GCG & manajemen risiko serta melibatkan pihak eskternal sebagai business & finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan, sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko.(rls)