Hutan Kita Bukan Tempat Sampah
Nusakini.com--Maros--Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, lakukan giat peduli lingkungan. Memunguti sampah sepanjang jalan poros yang membelah hutan Karaenta. Tak hanya satu dua botol plastik yang berserakan, tetapi sampah rumah tangga juga dijumpai. Besar kemungkinan sebagian pengendara memang sengaja membuang sampahnya. Menjadikan hutan sebagai tempat pembuangan sampah. Giat ini berlangsung Kamis (4/7/2019).
Sedikitnya 70 orang turut serta pada giat bersih sampah ini. Peserta yang berpartisipasi di antaranya Sekertaris Kecamatan Cenrana, Kepala Desa Labuaja beserta stafnya, mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin dan mahasiswa kuliah lapangan Universitas Negeri Makassar. Tak ketinggalan sejumlah warga Labuaja juga turut serta dalam giat bersih peduli lingkungan ini. Balai Taman Nasonal Bantimurung Bulusaraung sebagai promotor kegiatan menerjunkan puluhan personilnya. Termasuk beberapa kendaraan operasional sebagai pengangkut sampah dari lokasi kegiatan menuju bak sampah terdekat.
Peserta bersih sampah memulai giat dari taman segitiga Labuaja hingga menusuk sepanjang jalan Karaenta hingga sejauh lima kilometer. Giat yang mereka lakukan sedari pagi hingga siang ini berhasil mengumpulkan sedikitnya 40 karung ukuran besar. Sampah yang terdiri sampah plastik dan rumah tangga ini kemudian mereka angkut menuju bak sampah milik Dinas Kebersihan Maros.
Beberapa tahun terakhir ini warga yang melintas di Hutan Karaenta sering membuang sampah. Tak hanya sisa botol minuman, sampah rumah tangga hingga sisa batok kelapa dalam jumlah besar mereka buang.
“Ini sangat memperihatinkan, selain menimbulkan aroma tak sedap, juga membahayakan satwa yang menghuni hutan ini. Saya memerhatikan beberapa ekor monyet hitam sulawesi (Macaca maura) mengais sampah di pinggir jalan. Kasian mereka, bisa-bisa ada yang sakit karena sampah,” ujar Alias, Kepala SPTN Wilayah II Camba.
“Saya memhimbau kepada warga yang sering melintas di Karaenta agar tidak membuang sampah di hutan. Saat ini kami rutin melakukan patroli untuk mencari pelaku pembuang sampah,” tambahnya.
Semoga ke depan, fenomena membuang sampah di hutan ini bisa berkurang. Berharap masyarakat memahami bahwa di hutan bukan hanya pepohonan namun juga terdapat binatang-binatang liar yang butuh lingkungan bersih.(R/Rajendra)