In memoriam M. Zein, Selamat Jalan Sahabat

By Abdi Satria


INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN, telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kita Muhammad Zein Bin Burhanudin, Malam Jumat (22/7/2021) di RS. Mary Cileungsi, Kabupaten Bogor, jam 22.01. Ya, kabar duka itu akhirnya datang juga. 

Sebelumnya Zein sudah dikabarkan berpulang pada Senin (19/7), namun jelang malam, ada info lain. Sontak ada kegembiraan melintas, Zein dikabarkan belum berpulang. "Masih koma, dan sudah dipindah ke ruangan yang bukan untuk pasien covid," tulisan seorang sahabat lama, Ucok Marisi, mantan Direktur Penindakan Bea dan Cukai. 

Dari teman lain, dikirim video Zein masih terbaring di atas ranjang dengan berbagai peralatan kedokteran menempel di tubuhnya. Sesaat harapan mencuat, sambil melantunkan doa-doa agar Sang Khalik memberikan kesembuhan. 

Tapi, Allah tampaknya berkehendak lain. Kamis malam Jumat (22/7/201) tepat pukul 22.01, Zein sungguh-sungguh berpulang. "Saya sempat menjenguknya beberapa saat sebelum beliau pulang," kisah Edisyah, agen pemain yang terbilang sangat dekat dengan Zein. 

Menurut Edi, ia membisikan sesuatu di telinga Zein. "Saya bilang jika memang sudah waktunya, ini Jumat bang," tulisnya.

Edy juga menjelaskan hal itu pada menantu Zein, Harry Salesbury. 

Lengkapnya kisah Edi: Persisnya saat sholat maghrib sama sang menantu Harry, saya sempat berbisik ke Harry, sepertinya bang Zein menunggu Jum,at barokah untuk menghadap sang Khalik. Kemarin saya masih sempat naik ke kamar almarhum, pastinya dengan APD lengkap. Saya pegang tangan dan keningnya, semua sudah terasa dingin sekali Bang. Makanya kalimat itu yang saya bisikkan juga ke Hary. Alhamdulillah saya masih sempat ketemu beliau dan melafalkan do,a serta menyampaikan pesan bang Barce ke bang Zein._ 


Ada pun keutamaan wafat di hari Jumat: 

Keutamaan meninggal di hari Jumat telah disabdakan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Amru: 

"Setiap muslim yang mati pada siang hari Jumat atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah (siksa) kubur." (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani) 

Sebab, pada hari Jumat, api neraka Jahannam tidak dinyalakan, dan pintu-pintunya ditutup. Selain itu, dapat digolongkan mati syahid. 

Bayangkan, secara kasat mata, sahabat kita M. Zein itu adalah orang yang taat beribadah.

Sebagai sahabat, kita  berharap semua pra-syarat dari Allah bisa dipenuhi oleh sahabat kita itu. Sungguh betapa indah jalan yang akan ditempuhnya kelak. 

Sebagai insan dan praktisi sepakbola, Nirwan D. Bakrie, menuliskan ke WA ke saya:  Sedih ya Nig, satu-satu sahabat telah berpulang. Kita jaga kesehatan ya Nig. Tulisan pendek yang punya makna mendalam. Jarang Bang Iwan, begitu saya menyapanya, semelonkolis seperti itu. Saya sangat memahami sedikitnya ada tiga orang yang sangat dekat dengannya dalam waktu dua minggu telah berpulang. 

Pulangnya M. Zein ke haribaan Sang Khalik, suka atau tidak telah membuat dunia sepakbola kehilangan salah satu orang yang paling konsern terhadap lehidupan sepakbola tanah air. Tapi, seperti fakta yang ada, tidak ada keabadian kecuali milik Allah. Dan sebaik-baik berpulang, pulanglah ke Rahmatullah. 

Selamat jalan sahabat, insyaa Allah kita akan berjumpa di tempat yang terbaik di sisiNYA, aamiin.. 

M, Nigara

Wartawan sepakbola senior

Mantan wasekjen PWI