Indonesia - India Pharmaceutical and Health Business Forum

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Kementerian Luar Negeri RI c.q. KJRI Mumbai bekerja sama dengan Kedutaan Besar India di Jakarta dan Pharmaceutical Export Promotion Council (Pharmexcil) India telah menyelenggarakan Indonesia-India Pharmaceutical and Health Business Forum di Jakarta pekan lalu.

Pertemuan dihadiri oleh 58 perwakilan perusahaan yang tergabung dalam Pharmexcil di India dengan minat untuk berinvestasi di industri farmasi Indonesia. Delegasi Pharmexcil tersebut datang ke Indonesia dengan difasilitasi oleh Konjen RI Mumbai,Agus P. Saptono yang ikut hadir dalam business forum. Pada kesempatan ini, Ketua Asosiasi GP Farmasi,   F. Tirto Kusnadi hadir untuk membawakan remarks dan memimpin kurang lebih 40 perwakilan perusahaan farmasi di Indonesia untuk menjajaki peluang investasi. Hadir dalam pertemuan ini total 131 delegasi dari entitas farmasi India dan Indonesia.

Kegiatan dibuka dengan sesi plenary dengan pembacaan remarks dari para guest of honor dimulai dari Ketua Pharmexcil, Dubes India untuk Indonesia, Deputi Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Sekretaris Ditjen Farmalkes Kemenkes yang mewakili Menteri Kesehatan serta Dirjen Farmalkes, Direktur Asia Selatan dan Tengah yang mewakili Dirjen Aspasaf Kemlu, Wakil Ketua Kadin bidang Maritim, Investasi dan Hubungan Luar Negeri, serta Ketua GP Farmasi. Sesi pagi kemudian dilanjutkan presentasi dari BPOM yang kemudian ditutup ucapan terima kasih dari Wakil Kepala Perwakilan India di Indonesia.

Dalam sambutan-sambutan yang dibawakan, secara garis besar disampaikan potensi investasi antara Indonesia dan India di bidang farmasi dan kesehatan. Besar harapan Indonesia untuk pertemuan agar dapat menghasilkan sebuah kerja sama dengan skema joint venture tidak lagi hanya perdagangan guna mendukung prioritas penguatan infrastruktur keesehatan nasional.

Pada sesi siang, terjadi one-on-one business meeting dengan format perwakilan Pharmexcil menempati masing-masing meja yang disediakan untuk didatangi perwakilan perusahaan Indonesia. Secara garis besar, terlihat interaksi yang cukup aktif antar perwakilan dunia usaha.

Acara diakhiri dengan penutupan oleh Ketua Pharmexcil yang berharap pertemuan ini  dapat menghasilkan berbagai macam peluang kerja sama di bidang farmasi khususnya di sektor bahan baku obat, excipient, monoklonal anti bodi dan therapeutics cancer. Intensitas komunikasi antar entitas farmasi kedua negara berlanjut di hari selanjutnya tanggal 28 Juni 2022, delegasi Pharmexcil berkesempatan untuk melakukan audiensi dengan Kementerian Kesehatan RI cq Ditjen Farmalkes dan melanjutkan komunikasi bisnis dengan entitas korporasi farmasi Indonesia.

Hasil awal yang diraih dari perhelatan ini adalah beberapa entitas farmasi India telah berkomunikasi secara intensif terkait elaborasi kerja sama dalam bentuk joint vventure dan procurement untuk sektor API onkologi, perawatan cancer dan beberapa senyawa farmasi yang berpotensi besar untuk dikembangkan entitas kedua negara. (rls)