Indonesia Targetkan Peningkatan Ekspor 5,6% ke GCC
By Admin
nusakini.com--Indonesia tetapkan program guna capai target peningkatan ekspor produk non-migas ke GCC sebesar 5,6 %, atau sekitar USD 3,49 Milyar pada 2017. Selain itu, diupayakan pula pembentukan PTA/CEPA/FTA RI-GCC guna menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi.
Hal tersebut merupakan beberapa hasil keputusan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Kemlu dengan Kepala-Kepala Perwakilan RI di negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) dan nara sumber dari Kemendag, Kemenlu, Kemenaker, Kemenpariwisata, BKPM, dan BNP2TKI yang dilaksanakan di Doha, Qatar baru baru ini.
GCC adalah aliansi politik dan ekonomi dari enam negara-Arab yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, dan Oman.
Duta Besar RI untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan bahwa gagasan penyelenggaraan Rakor ini dilatarbelakangi oleh keinginan Perwakilan-Perwakilan RI di GCC untuk menyamakan langkah dan memetakan program bersama guna meningkatkan posisi tawar di kawasan Teluk.
“Hal tersebut juga didasari banyaknya kemiripan antar negara-negara anggota GCC, baik dari segi budaya, karakter bangsa, perkembangan politik, dan arah visi nasional,” imbuhnya.
Mengenai Diplomasi Ekonomi dibahas strategi peningkatan ekspor non migas yang akan dijadikan bagi strategic framework/roadmap Tim Percepatan Diplomasi Ekonomi di negara-negara GCC.
Pemerintah akan mewujudkan Preferential Trade Agreement (PTA)/Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)/Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan negara-negara GCC guna menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi.
Para perwakilan RI akan menyampaikan assessment mengenai bentuk kerja sama ekonomi RI-GCC yang feasible berdasarkan kondisi masing-masing Perwakilan RI. Selain itu, Wamen mengingatkan agar Perwakilan RI melakukan upaya terobosan dalam meningkatkan hubungan RI dan GCC.
"Seluruh Perwakilan RI di luar negeri, agar lebih fokus kepada hal-hal yang feasible dan konkret. Janganlah ragu untuk melakukan terobosan-terobosan demi kemaslahatan rakyat," ujar Wamenlu Fachir.
Para Perwakilan RI diminta untuk melakukan lobi dan memfasilitasi berbagai pendekatan guna mewujudkan kesepakatan perdagangan dengan masing masing negara akreditasi. Pemerintah juga mentargetkan peningkatkan ekspor produk non migas ke GCC sebesar 5.6 %, sebesar USD 3,49 Milyar pada 2017.
Pemerintah mentargetkan ekspor non migas ke negara-negara GCC pada tahun 2017 antara lain sebagai berikut: UEA: USD 1,676 miliar (5,59%); Arab Saudi: USD 1,385 miliar (3,92%); Oman : USD 206 juta (2,31%); Kuwait: USD 124 juta (1,92%); Qatar: USD 57,6 juta (0,13%); Bahrain: USD 40,4 juta (0,85%).
Untuk memenuhi target, pemerintah telah menetapkan program antara lain menjajaki kemungkinan counter trade dan melaporkan secara berkala pencapaian target triwulanan kepada pemerintah.
Menurut Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam rangka memaksimalkan kunjungan, Wamenlu AM Fachir melakukan pertemuan dengan Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman guna membahas rencana kunjungan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani ke Indonesia pada Oktober mendatang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rakor tersebut dipimpin oleh Wamenlu A.M Fachir, dan dihadiri oleh Duta Besar RI Abu Dhabi, Doha, Kuwait City, Manama, Muscat, Riyadh serta Konsul Jenderal Dubai dan Jeddah. Turut hadir dalam pertemuan antara lain Staf Ahli Menteri Luar Negeri bidang Diplomasi Ekonomi, Direktur Perlindungan WNI dan BHI, serta Plh. Direktur Timur Tengah, Selain membahas diplomasi ekonomi, rakor juga membahas masalah perlindungan WNI dan BH. (p/ab)