Ini Lima Upaya PKUB Kemenag Tingkatkan Kerukunan

By Admin


nusakini.com, Jakarta - Sejumlah upaya dilakukan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag dalam merawat harmoni di Indonesia sepanjang 2024. Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad mengatakan, ada lima program yang dijalankan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan internasional.

"Kami gulirkan sejumlah program inovatif dan kegiatan strategis, tidak hanya meningkatkan kesadaran sosial tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan masyarakat yang lebih harmonis," ujar Adib, panggilan akrabnya, di Jakarta, Selasa (31/12/2024).

Pertama, Digitalisasi Kampanye Kerukunan Umat Beragama. Menurut Adib, PKUB telah memanfaatkan teknologi untuk menjangkau masyarakat lebih luas melalui beberapa program digital. Salah satunya adalah ClasS of Religion, sebuah kampanye kerukunan yang melibatkan influencer lintas agama di Indonesia.

"Program ini berhasil menjangkau lebih dari 6 juta individu, terutama dari kalangan Generasi Z dan Milenial, dan menggandeng tokoh agama terkemuka seperti Habib Ja'far untuk menyampaikan pesan perdamaian," sebut Adib.

Selain itu, lanjut Adib, PKUB juga meluncurkan Podcast Kerukunan Tematik. PKUB mengundang sejumlah tokoh lintas agama, di antaranya: Menteri Agama (2014 - 2019) Lukman Hakim Syaifudin, Said Agil Husin Al Munawar dan influencer lintas agama yakni: Dude Herlino, Oki Setiana Dewi, Jonru, Budi Khonghucu, Ketua PGI, dan Ketua KWI. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman agama yang santun dan ramah kepada masyarakat Indonesia.

"Dengan memanfaatkan platform digital, PKUB juga aktif menyebarkan pesan-pesan kerukunan melalui media sosial, yang semakin memperkuat dampak kampanye ini di kalangan generasi muda," paparnya.

Kedua, Interfaith Dialogue. PKUB berhasil membawa nama Indonesia ke kancah internasional melalui program Interfaith Dialogue di Serbia. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai role model dalam menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama.

"Melalui dialog yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan pemimpin masyarakat, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian global," tuturnya.

Ketiga, Peningkatan Kompetensi Internal. Untuk memastikan kinerja optimal dalam menjalankan misi kerukunan, PKUB juga fokus pada peningkatan kompetensi pegawainya. "Program Pembinaan dan Kegiatan Outing dilaksanakan dengan tujuan memperkuat hubungan dan keharmonisan antar pegawai, yang juga berdampak positif pada efektivitas program-program kerukunan yang dijalankan," ujar Adib.

Keempat, Program Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan. PKUB meluncurkan Program Sistem Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan yang bertujuan untuk memitigasi potensi konflik antar umat beragama di Indonesia. "Program ini memungkinkan pihak terkait untuk lebih cepat merespons isu-isu sensitif dan mencegah eskalasi konflik, sehingga menjaga kedamaian dan keharmonisan masyarakat," sebut Adib.

Kelima, Program Gebyar Toleransi. Sebagai bagian dari upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam kampanye kerukunan, PKUB meluncurkan Program Gebyar Toleransi. PKUB memberikan bantuan sebesar Rp50.000.000 kepada masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan mempromosikan kerukunan antar umat beragama.

"Program ini berhasil menciptakan berbagai acara dan kegiatan yang melibatkan banyak pihak, mempererat rasa saling pengertian dan persaudaraan antar kelompok agama," kata Adib.

Muhammad Adib Abdushomad, menegaskan komitmennya untuk terus memperluas program-program kerukunan ini. Sebab, kerukunan adalah pilar utama bagi bangsa ini.

"Dengan segala upaya yang telah kami lakukan, kami berharap Indonesia dapat terus menjadi contoh dunia dalam menjaga perdamaian dan harmoni antar umat beragama,” ujarnya.

"PKUB berkomitmen untuk melanjutkan upaya-upaya positif ini dan terus berinovasi dalam memperkuat kerukunan sosial di seluruh Indonesia," tandasnya. (*)