Ini Solusi Mentan Amran Hadapi Anomali Pasar Beras

By Admin


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyakini bila banyak kejadian terkait harga beras yang fluktuatif serta tidak mencerminkan kondisi antara pasokan beras dan harga ditingkat konsumen disebabkan adanya anomali pasar.

Menurut Kementan, anomali pasar beras ini akibat berbagai faktor, seperti: sistem distribusi, sistem logistik, struktur pasar, perilaku pasar (termasuk kartel), asimetri informasi pasar maupun aspek ekspektasi. Sehingga faktor pembentuk harga beras yang tetap tinggi di pasar saat ini, tidak ditentukan oleh besarnya pasokan beras, melainkan oleh faktor tata niaga tersebut.

Anomali pasar beras ini dapat dilihat dengan kasat, yaitu kenaikan harga di konsumen tidak diikuti kenaikan harga produsen, karena penikmat keuntungan adalah pedagang yang dikendalikan oleh “penentu pasar dominan”. Ironinya, penurunan sedikit harga di konsumen langsung menekan jatuh harga produsen. Sebaliknya kenaikan sedikit harga di produsen direspon dengan kenaikan harga sangat tinggi di konsumen, dan anjloknya harga di produsen hanya sedikit berpengaruh pada harga di konsumen, sebagaimana yang terjadi saat panen raya ini. 

Terkait hal ini, solusi yang ditempuh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menyikapi masalah pangan ini adalah: (1) memantau produksi dan harga harian secara online untuk pengambilan kebijakan dan teknis operasional, (2) membangun early warning sistem dan mengumumkan informasi untuk meminimalisir asimetri informasi pasar, (3) memperpendek rantai pasok dengan membentuk Tim Sergab (serap gabah) bersama Bulog menyerap gabah langsung ke petani, (4) mengembangkan 1.000 Toko tani Indonesia (TTI) dengan menjual beras harga normal Rp 7.500/kg, (5) memperkuat Cadangan Beras Pemerintah, (6) bekerjasama dengan KPPU, KPK dan penegak hukum lain menindak tegas pelaku yang mempermainkan stock dan harga pangan, (7) mengendalikan impor pangan dengan cara izin impor harus mendapat rekomendasi teknis dari Kementan, serta (8) pamungkasnya menyiapkan diri untuk ekspor beras secara signifikan. (mk)