Jeny Tjahyawati Kembali Bergabung di Gelaran FEMME dan CBFW
Nusakini.com--Makassar--Puluhan desainer bergabung di ajang Femme and CBFW yang akan berlangsung di Four Points by Sheraton, 3 - 7 April. Jenny Tjahyawati diantaranya, yang sudah kali kedua turut ambil bagian pada even ini. Tahun ini menjadi tahun ketiga keikutsertaanya.
Berbeda dari tahun lalu Jeny Tjahyawati yang mengangkat budaya khas Makassar dengan motif Lagosi pada rancangannya yang bernuansa busana syar’i yang glamor dipadukan aksesoris payet dan bulu-bulu. Masih bernuansa khas Nusantara, tahun ini Jeny mengakat tema Dayak Luxury.
Desainer kenamaan Indonesia, Jeny Tjahyawati, mengakui bakal ada 12 outfits yang akan dipamerkan pada fashion even ini. Bertajuk Dayak Luxury yang terinspirasi dari motif seni lukis suku dayak yang merupakan perpaduan antara pola dasar yang dikreasikan menjadi beberapa variasi.
“Sehingga, menjadi kesatuan rangkaian makna yang berarti. Motif terinspirasi dari bentuk tanaman atau bunga dan yang ada di alam sekitar,” ungkap Jeny.
Yang seringkali lanjutnya, digunakan dalam berbagai lukisan, ukiran, pahatan pada rumah adat (rumah betang), alat musik tradisional (contoh sape/kecapi), senjata (Mandau, sumpit, telawang), topeng, serta sulam/rajutan pada busana adat.
“Teknik yang menjadi sorotan pada koleksi kali ini adalah lipatan,” tuturnya.
Permainan bidang dengan cara melipat, menumpuk, dan mengembang lalu dibentuk dengan mengadaptasi seni teknik melipat origami. Menjadikan kesan Hi-Tech yang muncul dari bentuk-bentuk lipatan melalui kecermatan dan keterampilan tinggi (crafts-manship) yang secara kuat memberikan kesan futuristik.
“Nuansa warna hitam dan perak (monochrome) yang memberikan kesan elegan,” tandasnya.(R/Rajendra)