nusakini.com - Juventus dihadapkan pada situasi yang sulit dari sisi finansial. Pada periode 2020-2021, Juventus diperkirakan akan mengalami kerugian yang mencapai Rp3,2 triliun!

Juventus berulang kali tidak menampik bahwa mereka tidak dalam situasi finansial yang bagus. Salah satu efek nyata dari kesulitan finansial itu adalah keputusan klub melepas Cristiano Ronaldo ke Manchester United.

Ronaldo, terlepas dari performa dan prestasi yang diraih, telah menjadi 'beban' secara finansial bagi Juventus. Sebab, Si Nyonya Tua harus membayar 31 juta euro per musim untuk gaji pemain 36 tahun tersebut.

Ronaldo menjadi pemain dengan gaji paling tinggi di Juventus, bahkan di Serie A. Gaji Ronaldo sangat timpang jika dibanding pemain lain. Namun, Ronaldo bukan satu-satunya alasan Juventus kesulitan finansial.

Dampak pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyumbang terbesar dari situasi sulit Juventus. Banyak aktivitas komersial yang tidak bisa dijalankan seperti biasanya. Faktor prestasi pun punya pengaruh.

Juventus hanya mampu melaju jauh pada ajang Liga Champions. Juventus juga gagal mempertahankan gelar Serie A. Faktor ini juga sangat krusial bagi pendapatan Juventus, baik dari hak siar, match fee, hadiah, maupun nilai jual brand klub.

Dikutip dari Football Italia, jumlah kerugian Juventus pada periode 2020-2021 diperkirakan bakal mencapai 190,7 juta euro atau sekitar Rp3,2 triliun. Jumlah ini naik cukup signifikan jika dibanding periode sebelumnya.

• Marselino Tak Ingin Sejarah Timnas U-23 Terhenti
• Lawan Australia, Elkan Baggott Akan Berhadapan Rekannya Dari Ipswich Town
• Pemain Barcelona Sengaja Bermain Setengah-setengah Agar Xavi Dipecat
• Pratama Arhan Sudah Dipantau Sejak Timnas Junior Oleh Suwon FC
• Justin Hubner Akui Belum Bisa Beradaptasi Dengan Baik Di Timnas

Juventus mengalami peningkatan kerugian hingga 50 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Pada periode lalu, klub asal Turin itu mengalami kerugian hingga 89,7 juta euro. Faktor pandemi Covid-19 jadi salah satu penyebabnya.

Kerugian yang dialami Juventus ini tidak melulu terjadi karena pandemi Covid-19. Sebab, Juventus telah mengalami kerugian selama empat tahun beruntun. Juventus mulai mencatat kerugian sejak periode 2015-2016.

Hanya saja, kerugian Juventus terus melonjak setiap tahun. Pada 2015-2016, Juventus 'hanya' rugi 4,1 juta euro dan pada periode 2016-17 mereka rugi 42,6 juta euro. (bn/om)