Kemenag Kembali Menggelar Muktamar Pemikiran Santri Nusantara

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag kembali menyelenggarakan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara. Ini merupakan muktamar ketiga sejak digelar kali pertama pada 2018.

Muktamar ini dibuka Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi. Wamenag bersyukur, muktamar pemikiran santri tetap berjalan, meski di masa pandemi Covid-19. “Saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat karena Muktamar Pemikiran Santri yang sudah berlangsung sejak 2018 ini bisa tetap terlaksana,” tuturnya dalam sambutan virtual, Rabu (07/10). 

Menurut Wamenag, muktamar pemikiran ini merupakan ajang para santri di seluruh Indonesia untuk berkontribusi secara konstruktif terhadap negara yang sedang dilanda musibah. “Muktamar Pemikiran Santri ini sangat relevan. Di satu sisi, pesantren harus menyikapi Covid-19 ini dengan kehati-hatian, namun di sisi lain pesantren juga harus tetap memberikan layanan pendidikan dan kesehatan kepada para santri,” tuturnya.  

Tidak seperti sebelumnya, Muktamar Pemikiran Santri 2020 dilaksanakan secara daring. Meski demikian, Wamenag tetap optimis muktamar ini bisa menghasilkan rumusan yang kontributif untuk bangsa ini. Apalagi, santri dan pesantren menjadi bagian dari entitas yang sangat merasakan beratnya menghadapi pandemi ini. 

"Kebiasaan hidup bersama tanpa jarak yang selama ini mereka jalani, tiba-tiba tidak diperbolehkan. Kebersamaan secara fisik yang biasanya menjadi media mengakrabkan diri, mengenali satu sama lain, harus dibatasi,” terangnya. 

“Namun saya percaya sepenuhnya, pesantren akan bisa melewati kondisi dan perubahan ini dengan baik. Sejarah membuktikan bahwa pesantren adalah lembaga yang adaptif dengan kondisi apapun, tetap survive dalam situasi apapun,” tambahnya. 

Muktamar ini mengambil tema besar “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Ada lima kegiatan diskusi yang digelar, dengan sub tema: Pandemi dan Dunia Pesantren; Pesantren dan Tantangan Media; Strategi Pengembangan Pendidikan Pesantren; Revitalisasi Nilai-nilai Pesantren; dan Santri Bicara Papua. 

Muktamar dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat Jam 14.00-16.00 WIB. Sejumlah narasumber kompeten yang dijadwalkan hadir, antara lain: KH Abdul Ghaffarrozin, Gus Nadirsyah Hosein, Ning Nihayatul Wafiroh, Ulil Abshar Abdalla, Alissa Wahid, dan lainnya. (p/ab)