Kementan Panen Perdana dan Serap Jagung di Jabar

By Admin


nusakini.com Bandung - Memasuki awal musim panen jagung nasional tahun 2016, Propinsi Jawa Barat telah memulai dengan panen perdana 1.200 hektar jagung jenis hibrida unggul. Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, merupakan salah satu area tanam terbaik untuk penanaman jagung jenis hibrida di Jawa Barat. Dipadu dengan teknik budidaya yang tepat, optimalisasi lahan yang sangat baik ini mampu menghasilkan potensi panen hingga mencapai 8 Ton per hektar, jauh lebih besar dari produktifitas tahun 2015 sebesar 5,17 ton/ha. Diharapkan produktifitas yang bagus ini mampu untuk mengungkit produktifitas jagung secara nasional di tahun 2016.

Menurut PJ Upsus Jabar Banung Harpini, Selasa (16//3/2016), pemerintah telah meminta agar jagung hasil panen petani diserap secepatnya oleh Bulog, agar petani dapat menikmati hasil pertaniannya. Peranan Bulog dalam menyerap keseluruhan hasil panen jagung petani dapat menstabilkan harga jagung di tingkat petani, dan menstabilkan stok pasokan jagung nasional. Sehingga mata rantai perdagangan jagung menjadi efektif dan distribusi jagung secara nasional terkontrol. Harga jagung petani Jawa Barat saat ini berkisar antara 3.000- 3.200 /kg, dan diharapkan dengan penyerapan langsung panen oleh Bulog dengan harga 3.500/kg. Hal ini merupakan realisasi komitmen penandatanganan nota kesepahaman tentang Optimalisasi Distribusi Pangan Pokok 2016-2019 dan penandatanganan Pernyataan Komitmen Penyerapan Panen Gabah Padi dan Jagung Propinsi Jawa Barat oleh Ka Distan – Ka. Bapeluh– Kasub Divre BULOG Kabupaten – Komandan Kodim se-Jawa Barat dan BULOG. Pada akhirnya para petani akan semakin bergairah menanam jagung bila diikuti dengan harga yang pantas sesuai dengan nilai keekonomian jagung.

Dalam rangka mendukung capaian angka produktifitas meningkat di tahun 2016, Kementerian Pertanian mengeluarkan paket Program 2016 yang mencakup bantuan benih jagung hibrida 1,5 juta hektar dan alat tanam corn-transplenter, pada 10 areal  prioritas pengembangan  jagung diantaranya: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.

Pada kesempatan Panen Raya Jagung Perdana di Jawa Barat tepatnya di Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Ir. Banun Harpini, M. Sc, Kepala Badan Karantina Pertanian sebagai Penanggungjawab UPSUS  PAJALE Jawa  Barat memberikan bantuan Benih Jagung 82,5 Ton; benih padi 312,5 ton; bantuan pestisida 23,78 ton; Bantuan Alsintan berupa Traktor roda dua 98 unit; pompa air 20 unit; rice transplanter 13 unit; bantuan sarana infrastruktur pertanian; UPPO, dan pengembangan Desa Organik 3 unit.

Benih jagung yang dijadikan bantuan adalah benih-benih unggulan  dan akan meningkatkan produktivitas produksi lahan. Secara khusus Badan Karantina Pertanian juga melakukan pengawasan secara baik untuk mencegah masuk dan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang mungkin terbawa melalui benih-benih tanaman impor yang berasal dari luar negeri. Benih tersebut telah dijamin bebas dari OPTK, seperti penyakit bulai, tahan karat dan hawar daun, serta toleran busuk pelepah.

Panen Raya Jagung dihadiri oleh Tim Upsus PAJALE Jawa Barat, Bupati Kabupaten Bandung, Asterdam III/Siliwangi, Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Barat, dan SKPD Jawa Barat.(mk)