nusakini.com, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanganan banjir di Jakarta. 

Yuke mengatakan, upaya pencegahan banjir juga harus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah di wilayah hulu Jakarta.

"Banjir yang terjadi di Jakarta sering dipicu tingginya volume air dari wilayah hulu. Ini harus ada evaluasi juga terkait fungsi bendungan kering (dry dam) di kawasan Puncak," ujarnya, Jumat (29/11).

Yule menjelaskan, efektifitas dari Bendungan Ciawi dan Sukamahi semestinya memiliki fungsi penting untuk mengatur debit air Kali Ciliwung yang masuk ke Jakarta.

• Pemprov DKI Bakal Menghunikan 1.054 KK dari Kolong Jembatan dan Tol ke Rusunawa
• Pembuatan Turap Anak Kali Semanan di Duri Kosambi Capai 80 Persen
• Legislator Komisi A Ini Ingin Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Dioptimalkan
• Jakarta Diprediksi Hujan di Sore dan Malam Ini
• 448 Dokter Cilik di Kembangan Siap Jaga Kesehatan di Sekolah

"Kalau dirasa belum optimal, tentu perlu ditambahkan lagi bendungan lain, misalnya di wilayah Depok yang berbatasan dekat Jakarta. Ini perlu koordinasi antar daerah," terangnya.

Yuke menginginkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga mengoptimalkan early warning system (EWS) kepada warga di bantaran kali saat ada curah hujan tinggi atau peningkatan debit air.

"EWS ini penting untuk meminimalisir terjadinya kerugian materiil maupun jiwa akibat bencana banjir," ungkapnya.

Ia berharap, upaya-upaya pencegahan banjir baik akibat rob, kiriman dari hulu hingga disebabkan curah hujan lokal dapat segera dituntaskan.

"Memang masih ada yang perlu dikerjakan atau dalam proses, kita dukungan dari sisi kebutuhan anggaran. Normalisasi saluran mikro dan makro juga terus dioptimalkan," tandasnya.