Komisi IV DPR Tinjau Pencetakan Sawah di Kabupaten Konawe

By Admin


nusakini.com - Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV DPR RI meninjau ke lokasi cetak sawah di Kabupaten Konawe wilayah Kodim 1417/Kendari. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan secara langsung perluasan cetak sawah tahun 2016 di Kecamatan Lambuya, sekaligus dialog dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan).

 Pemerintah menargetkan satu juta hektar (ha) lahan sawah baru dalam lima tahun ke depan, namun sebelum melakukan cetak sawah harus ada Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dan design lokasi terlebih dahulu. Selain itu, juga perlu koordinasi yang baik antara stakeholder untuk merealisasikan target cetak sawah baru.

 "Saya tidak menginginkan tanpa perhitungan dan pengkajian dalam membuat cetak sawah baru, karena itu menyalahi teknis pelaksanaan perluasan sawah," ujar Ketua Tim DPR RI H.OO Sutisna di kecamatan Lambuya , Sulawesi Tenggara, Selasa (11/5/2016) seperti yang dikutip pada situs resmi dpr.go.id.

 Politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, untuk teknis pembuatan dan memperluas areal persawahan, bahwa cetak sawah harus dibarengi dengan pembangunan irigasi atau mencetak sawah pada areal irigasi yang sudah ada untuk dikembangkan.

 "Perluasan areal sawah harus mengutamakan areal yang memang sudah beririgasi. Harapannya, pada saat masa panen yang tadinya satu kali, bisa dua kali dalam setahun. Hasil produksi tentu jadi meningkat," ungkap Oo Sutisna.

 Dalam dialog dengan pemerintah setempat dan masyarakat. Sekda Konawe, Ridwan Lamauru mengatakan, ada dua hal mendasar yang menjadi persoalan utama petani di Kabupaten Konawe yaitu biaya produksi pertanian dan pemasaran hasil pertanian, karena biaya produksi masih tinggi dan para petani masih kesulitan terhadap pemasaran hasil produksi petani.

 Pada kesempatan yang sama, Abdullah Aziz Ketua Gapoktan Harapan Bersama di Desa Watarema, Kanowe Selatan, Sultra mengatakan terimakasih telah mendapatkan bantuan cetak sawah dari Kementerian Pertanian. “Di desa kami ada potensi lahan untuk sawah 391 ha, sekarang sudah selesai dicetak sawah 58 ha dan langsung bisa ditanami padi. Hanya kami rasa air irigasinya menjadi kurang dengan adanya cetak sawah baru ini. Mohon ada fasilitas untuk pengairian irigasinya,” katanya.

 Menjawab pertanyaan tersebut Ketua Tim DPR RI H.OO Sutrina memberikan kesempatan kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring dan Bulog untuk menjawabnya. Pada kesempatan tersebut Dirjen Tanaman Pangan menjawab Pemerintah Pusat sudah mengalokasikan dana sebesar kurang lebih 1 trilyun di Provinsi Sultra untuk membantu petani dalam meningkatkan produksinya seperti pengadaan alsintan, pupuk, benih yang kesemuanya bersifat subsidi sehingga diharapkan dapat meringankan beban para petani.

 Menjawab tentang pemasaran hasil produksi perwakilan Bulog menjawab akan membeli gabah kering dengan harga Rp. 3.700 /Kg yang akan langsung dijemput di sawah petani. Juga Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sultra Ir. M. Nasir mengatakan akan mengalokasikan pembuatan saluran irigasi tahun 2017 di wilayah yang masih kekurangan air tersebut.

 Menyinggung tentang pelibatan Kodim 1417/Kendari dalam program peningkatan produksi petani cetak sawah diwilayahnya, Dandim 1417/Kdi Letkol Kav Agus Waluyo, SIP menjelaskan, “Ratusan Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim 1417/Kendari dikerahkan untuk mendampingi petani”, “Ada sekitar 300 Babinsa dijajarannya yang dilibatkan dalam program peningkatan produksi petani”. Lebih lanjut Letkol Agus, menjelaskan diwilayah Kabupaten Konawe sedikitnya ada 3000 Ha sawah baru akan dicetak. “Saat ini cetak sawahnya sudah terealisasi lebih dari 1500 hektar dan kami berupaya semuanya akan selesai bulan Agustus nanti”ujarnya.

 Tim rombongan Anggota Komisi IV DPR RI yang hadir H.OO Sutrina dari Gerindra di dampingi oleh Ono Surono dari F-PDIP dan Henky Kurniadi dari F-PDIP. (adr/mk)