Komponen Lokal Kian Tinggi, Mobil Indonesia Terus Diminati Pasar Global

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Industri otomotif terus menunjukkan geliatnya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, dengan salah satu upayanya memperluas pasar ekspor. Langkah ini diyakini mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

“Kami menargetkan pada tahun 2025 ekspor kendaraan roda empat di Indonesia bisa mencatat angka 1 juta unit setiap tahunnya. Oleh karena itu, kami memohon kerja sama dari seluruh industri otomotif di Indonesia agar bisa mencapai angka ekspor tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada seremoni ekspor All New Honda BR-V di Jakarta, Rabu (16/3).

Menperin menjelaskan, pemerintah gencar memacu sektor industri untuk semakin meningkatkan nilai investasi dan ekspor dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Apalagi, selama ini sektor industri konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional.

“Kami terus berupaya agar Indonesia bisa menjadi hub ekspor bagi produk-produk industri, termasuk di sektor otomotif. Salah satu strateginya adalah memperluas pasar ekspor, yang tentunya dilakukan melalui pendekatan dengan negara yang akan dituju,” paparnya.

Menperin memberikan apresiasi kepada PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai salah satu pionir industri otomotif yang memberikan kontribusi nilai tambah di Indonesia, di antaranya melalui kegiatan ekspor. “Perjalanan ekspor Honda Indonesia telah diawali sejak tahun 1992 berupa ekspor komponen, dan pencapaian tersebut terus berlanjut hingga saat ini, yang ditandai dengan peluncuran All New Honda BR-V yang akan mulai dieskpor ke 29 negara di seluruh dunia,” tuturnya.

Kementerian Perindustrian juga memberikan apresiasi kepada HPM yang telah memproduksi All New Honda BR-V yang diekspor pada kesempatan tersebut dengan komponen lokal (local purchase) cukup tinggi, yaitu di atas 80 persen. “Sehingga dapat dikatakan mobil ini adalah buatan Indonesia,” ujar Menperin.

Lebih lanjut, diharapkan Indonesia menjadi basis produksi dan export hub untuk kendaraan elektrifikasi Honda. “Selain itu, kami mendorong pembukaan negara tujuan ekspor baru, sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional,” imbuhnya.

PT HPM akan mengirimkan All New Honda BR-V ke beberapa negara di Kepulauan Karibia, yaitu Barbados, St. Lucia, serta Trinidad dan Tobago. Selanjutnya, PT HPM juga akan menambah jumlah negara tujuan ekspor All New Honda BR-V hingga sekitar 30 negara di seluruh dunia. Secara total, PT HPM akan mengirimkan sebanyak 6.000 unit All New Honda BR-V hingga Desember 2022 mendatang.

Model All New Honda BR-V untuk pasar ekspor diproduksi di pabrik HPM Karawang, Jawa Barat. Pada bulan Desember 2021 lalu, PT HPM telah mengadakan acara seremonial untuk produksi pertama dari model ini di pabrik HPM Karawang.

Presiden Direktur PT HPM Takehiro Watanabe mengatakan, Honda BR-V merupakan model istimewa karena dikembangkan melalui serangkaian riset terhadap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia. “Setelah disambut dengan sangat baik oleh konsumen di Indonesia, kami yakin All New Honda BR-V yang diproduksi dengan standar dan kualitas internasional dapat diterima di negara lain dengan baik,” ujarnya.

Sebelum Honda BR-V, PT HPM telah mengekspor Honda Brio ke Vietnam dan Filipina sejak tahun 2019. PT HPM juga telah mengekspor Honda Freed ke beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Afrika Selatan sejak tahun 2009 hingga 2014. Selain mobil, HPM juga mengekspor komponen mobil sejak 1992 ke berbagai negara di antaranya Jepang, Thailand, Malaysia, Vietnam, Taiwan, India, Pakistan, Meksiko dan Brasil.

“Honda BR-V pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2015. Hingga saat ini, Honda BR-V terus diterima dengan baik oleh pelanggan di Indonesia dengan total penjualan ritel 81.063 unit dan 12 penghargaan bergengsi,” papar Watanabe.(rls)