Kontingen Garuda Meriahkan upacara HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Nairobi

By Admin

nusakini.com--Berbeda dengan tahun lalu, upacara bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Nairobi - Kenya, dilaksanakan lebih meriah. “Partisipasi anggota TNI dari Kontingen Garuda (Konga) membuat upacara lebih hikmat’, kata Noka Fahimi, salah satu ekspatriat Indonesia di Nairobi (17/8).  

Bersama dengan staf KBRI Nairobi, prajurit TNI tersebut --dengan sebagian memakai seragam militer warna putih-putih-- membentuk koreografi formasi delapan orang untuk pengibaran bendera merah putih. Iringan lagu-lagu perjuangan yang diputar sebelum upacara, membuat upacara yang diikuti lebih dari 80 orang peserta serasa di tanah air.  

Tujuh orang anggota TNI yang hadir di Nairobi merupakan bagian dari 175 personel Satgas Kompi Zeni TNI yang tergabung dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo atau Konga XX-M/Monusco. 

Bertindak sebagai komandan upacara adalah Lettu Czi Ruzald D Yosua Auparay, alumni Akademi Militer angkatan tahun 2011 asal Jayapura, Papua. “Sebagai bagian dari Kontingen Garuda di Republik Demokratik Kongo, kami bangga dapat ikut serta memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI di KBRI Nairobi”, kata Lettu Czi Ruzald Auparay. 

Lebih lanjut, adik kandung penyanyi Nowela Auparay --juara ajang pencarian bakat “Indonesian Idol” tahun 2014-- ini mengharapkan agar partisipasi Kontingen Garuda dalam upacara bendera dapat ikut menumbuhkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air terutama bagi peserta upacara dan warga negara Indonesia di Kenya. 

Mengutip pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di depan sidang tahunan MPR, Duta Besar RI untuk Kenya, Soehardjono Sastromihardjo, sebagai inspektur upacara mengatakan bahwa untuk memenangkan kompetisi, untuk menjadi bangsa pemenang, kita harus berani keluar dari zona nyaman.  

“Tanpa keberanian kita keluar dari zona nyaman, kita akan terus dihadang oleh kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan kesenjangan sosial”, lanjut Dubes Soehardjono Sastromihardjo. 

Terkait harapan ke depan, salah satu peserta upacara, Saiful Ridwan, menyampaikan agar generasi muda Indonesia terus membangun kualitas diri untuk meningkatkan daya saing di tingkat global. “Generasi muda harus pula memperluas wawasan internasionalnnya”, tegas Saiful Ridwan.

Pria yang bekerja di Kantor PBB untuk lingkungan hidup (UNEP) Nairobi ini mengambil contoh tentang betapa masih sedikitnya jumlah warga negara Indonesia yang bekerja dan berkarya di dalam struktur PBB, dibandingkan negara-negara berkembang lain.  

Seusai upacara dilaksanakan pemotongan tumpeng dan lomba anak-anak dan dewasa. Lomba-lomba khas 17 Agustusan, seperti balap karung, memasukkan pinsil ke dalam botol dan makan krupuk, mendapatkan sambutan hangat dari warga masyarakat yang hadir. Tidak ketinggalan, tarik tambang juga di pertandingkan selepas upacara. (p/ab)