Kontribusi Industri Kelapa Bagi Perekonomian Indonesia Rp 169 Triliun

By Admin


nusakini.com - Jakarta -  Dari forum diskusi yang digelar oleh Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) beberapa waktu lalu di Jakarta, Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian,  Minggu (24/4/206) merilis, komoditas kelapa secara umum memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia apabila difokuskan pemanfaatannya untuk kebutuhan dalam negeri.

HIPKI merinci bahwa saat ini di 22 industri pengolahan kelapa sawit untuk produk Dessicated Coconut (DC) yakni di Sulawesi Utara 14 unit, Sumatera 5 unit, Jawa 2 unit dan Kalimantan 1 unit. Sementara untuk pabrik terpadu sebanyak 7 unit yaitu di Sumatera 4 unit, Jawa 1 unit dan Sulawesi 2 unit, dan untuk pabrik charcoal di Jawa 10 unit, Sumatera 9 unit, Kalimantan 2 unit dan Sulawesi 2 unit.

Total nilai aset industri kelapa di Indonesia mencapai Rp. 37 triliun. Kontribusi industri pengolahan terhadap devisa negara pada tahun 2015 sebesar USD 1,3 miliar atau setara Rp. 169 triliun.

Kebutuhan bahan baku industri pengolahan antara lain untuk DC industri dan pengolahan terpadu 1,9 milyar buah kelapa, CNO processor 7,7 milyar buah kelapa, konsumsi rumah tanggga 1,53 milyar buah kelapa, ekspor 3,5 milyar buah kelapa. Jumlahnya 14,59 milyar buah. Total estimasi produksi kurang lebih 15 milyar, equivalen dengan 3,2 juta ton kopra.

Beberapa permasalahan terkait industri kelapa misalnya, perlu pengaturan harga butir kelapa di tingkat petani agar petani mendapatkan insentif harga yang bisa menjamin keberlanjutan agribisnis kelapanya,

Selanjutnya perlu dikaji lebih lanjut apabila akan dilakulan kebijakan pelarangan ekspor butir kelapa untuk memenuhi ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan kelapa, untuk menghindari kerugian pihak petani kelapa. Masih terbatasnyan industri hilirisasi untuk pengolahan kelapa di Indonesia.(if/mk)