KTT ASEM ke-11 Sepakat Tingkatkan Konektivitas Antara Benua Asia dan Eropa

By Admin

nusakini.com--Para pemimpin negara-negara Asia dan Eropa telah menghadiri Asia Europe Meeting Ke-11 (ASEM11) pada tanggal 15 – 16 Juli 2016, di Ulan Bator, Mongolia. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memimpin Delegasi RI dan didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M. Fachir, Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Soegeng Rahardjo, dengan anggota Delri yang terdiri atas berbagai pejabat pemerintah Indonesia. 

Pembahasan pada KTT ASEM diutamakan pada upaya peningkatan konektivitas Asia dan Eropa serta penanggulangan terorisme. KTT ASEM11 mengadopsi 3 outcome documents, yaitu: (i) Ulaanbaatar Declaration, yang menandai penguatan komitmen kerja sama antara mitra ASEM, sejalan dengan peringatan ulang tahun ASEM ke-20; (ii) Chair's Statement, yang memuat aspirasi dan berbagai isu yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama dari mitra ASEM dalam kerangka tiga pilar kerjasama ASEM di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, serta isu-isu regional dan global, serta (iii) Joint Statement on Terrorism, yang memuat pernyataan sikap para pemimpin ASEM yang mengutuk tindak dan pelaku terorisme, serta pernyataan simpati atas jatuhnya korban dari berbagai serangan terorisme, termasuk terhadap serangan yang terjadi di Nice, Perancis, yang terjadi hampir bersamaan dengan dimulainya KTT ASEM11. 

Dalam KTT ASEM, Indonesia berhasil membuat "Illegal Unreported and Unregulated Fishing (IUUF)" diakui sebagai salah satu isu yang menjadi kepentingan bersama. 

Indonesia juga mengajak negara-negara ASEM untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari berbagai sumber. Dalam kaitan ini, Indonesia bersama dengan sejumlah negara Asia lainnya berhasil mempertahankan rujukan prinsip Common But Differentiated Responsibilities (CBDR) terkait implementasi Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim. 

Disamping itu, Indonesia mengajak negara-negara ASEM mengatasi tindak kekerasan dan ekstremisme dan terorisme dengan mengatasi akar permasalahan. Indonesia antara lain mendorong penguatan nilai toleransi dan moderasi, serta dialog lintas budaya dan lintas agama. 

Lebih lanjut, Indonesia berhasil mendorong mitra ASEM untuk memberikan perhatian khusus terhadap isu perburuhan, terutama yang menyangkut hak-hak dan perlindungan bagi buruh migran dan buruh migran perempuan. Usulan Indonesia mengenai kerja sama penanggulangan korupsi dan money laundering juga telah diterima oleh para mitra ASEM. 

KTT ASEM11 juga menerima usulan Indonesia untuk mengakui kebutuhan khusus dari negara-negara maritim, baik negara kepulauan, negara pulau, maupun negara yang terpencil secara geografis (geographically-peripheral).   

Dalam rangkaian KTT ini, Indonesia telah menginformasikan dua kegiatan yang akan diadakan oleh Indonesia, yaitu the 1st ASEM Youth Entrepreneurial Meeting: Passion Preneurs pada tanggal 25 – 28 Oktober 2016 di Jakarta dan the 4th ASEM Transport Ministers Meeting di tahun 2017 untuk mempromosikan kemudahan mobilitas dan konektivitas Asia dan Eropa.(p/ab)