Lenong Bocah Reborn 2025 Tampil di Teater Besar TIM
By Admin
nusakini.com, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yuma Production, menggelar pertunjukan Lenong Bocah Reborn 2025 di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/2) malam.
Gelaran Lenong Betawi Modern dengan judul Reuni dan Pengantin Sunat ini menghadirkan sejumlah nama beken seperti Ruben Onsu, Chika Waode, Mellisa Grace, Noval Kurnia dan Zeezee Shahab.
Produser Lenong Bocah Reborn, Shannelom Yuma menjelaskan, l
Lenong Bocah awalnya merupakan program di salah satu stasiun TV swasta yang memadukan unsur budaya dan hiburan dengan menghadirkan pemain usia anak. Program yang menyajikan komedi khas Lenong Betawi ini tayang pada 1993 hingga 2000.
"Kelanjutannya, Lenong Bocah seolah hilang. Padaha ini. merupakan salah satu medium budaya nasional yang bisa menangkal arus negatif globalisasi bagi generasi muda," katanya.
Karena itu, Yuma mengaku berusaha sekuat tenaga untuk Kembali menghadirkan Lenong Bocah dalam format baru. Tampil khas dengan pemain anak, Lenong Bocah Reborn 2025 juga dipadukan dengan para artis Lenong Bocah versi awal.
Penampilan Lenong Bocah Reborn 2025 yang dibesut sutradara Aditya Gumay ini, makin lengkap dengan kehadiran mantan pemain seperti Erwin Efendi, Oki Lukman dan Vita Djaja.
"Harapan saya, Lenong Bocah ini bisa terus mengisi panggung hiburan dan layar televisi kembali," ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan DKI, Mochamad Miftahulloh Tamary mengapresiasi penggagas dan para pemain yang berpartisipasi dalam Lenong Bocah Reborn 2025.
Menurutnya, kegiatan ini kembali mengingatkan memori publik dengan kehadiran Lenong Bocah yang sempat menghiasi layar televisi.
Ditegaskannya, Lenong Bocah bukan sekadar hiburan, tapi sarat pesan tenyang nilai kehidupan dan budaya.
Betawi.
"Upaya menjaga kelestarian budaya Betawi, salah satunya Lenong Bocah. Ini selaras dengan program menyambut lima abad Jakarta," ujarnya.
Dilanjutkan Miftahulloh, Jakarta yang tengah bertransformasi menuju top 20 kota global dunia, harus menjaga kelestarian kebudayaan sebagai salah satu aspek.
"Mari kita tunjukan kepada dunia, Jakarta adalah kota yang kaya seni dan budaya. Kota yang berani maju tanpa melupakan akar budaya," tandasnya. (*)