Maruarar: Masih Ada Peluang PDIP Merapat ke Koalisi Prabowo

By Admin


JAKARTA -- Maruarar Sirait menyebut masih ada kemungkinan PDIP merapat ke koalisi Prabowo Subianto. Maruarar mengatakan hal itu mungkin terjadi untuk kepentingan bangsa.

"Kalau buat kepentingan bangsa dan negara untuk kerukunan kenapa tidak mungkin," kata Maruarar Sirait kepada wartawan di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Maruarar mengaku senang jika PDIP mau merapat ke Prabowo. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo sudah memberi contoh konkrit jika lawan politik juga bisa menjadi kawan untuk kepentingan bangsa.

"Kalau saya pribadi senang kalau saya pribadi, karena Pak Prabowo itu sudah merasakan bagaimana tahun 2019 dia dirangkul Pak Jokowi, karena Pak Jokowi adalah contoh tadi negarawan bersama Pak Prabowo dan tentu harapannya seperti itu ya kita tahu waktunya berkompetisi dan waktunya kita bersatu membangun negeri," ujar Maruarar.

"Walaupun waktu itu ada pendukung pendukung Prabowo yang nggak setuju, bahkan menganggap Prabowo penghianat dan ada juga pendukung Jokowi yang nggak setuju, kok masih merangkul lawan. Nah tapi itulah saya katakan contoh nyata bahwa Prabowo dan Jokowi itu tidak bisa ditekan bahkan oleh pendukungnya sendiri. Karena dia lebih mementingkan kenegarawanan, kerukunan, walaupun harus berbeda dengan sebagian pendukungnya. Itu sudah ditunjukkan loh oleh Prabowo dan oleh Jokowi tahun 2019," tambahnya.

Dia menyebut hubungan Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani masih terjalin dengan baik. Namun dia juga menghormati jika PDIP belum memiliki pendirian yang sama dengan Prabowo.

"Yang saya tahu hubungan Mba Puan dan Pak Prabowo sangat baik kok. Ya, gitu. Jadi ini kan para super elit ini di Indonesia kan sebenarnya udah saling kenal lama dan hubungannya sangat baik ya komunikasinya sangat baik. Saya pikir itu soal timing aja soal waktu aja, bagaimana berkomunikasi. Tapi kita juga menghormati, orang bisa ketemu, belum tentu pendiriannya sama. Tapi ya komunikasi, silaturahmi, apa lagi di momentum spesial seperti sekarang menjelang Hari Raya Idul Fitri, ya. Saya pikir itu adalah momentum-momentum yang baik ya, untuk bisa dilakukan," ujarnya.

Lebih lanjut, Maruarar juga menyinggung momen kehadiran Prabowo saat pelantikan Jokowi sebagai presiden. Dia berharap momen itu bisa terulang dengan kehadiran Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud saat pelantikan Prabowo nantinya.

"Kalau saya pribadi sangat bersyukur kalau itu bisa terjadi (PDIP gabung ke koalisi Prabowo). Karena Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu berpikirnya selalu positif, merangkul ya. Bagaimana kita lihat, tidak dalam retorika tadi contoh 2014, 2019, Pak Prabowo kalah dari Pak Jokowi. Tapi Pak Prabowo diundang oleh Pak Jokowi, saya mengikuti prosesnya, dan Pak Prabowo hadir di sidang umum MPR, pelantikan Presiden. Saya pikir itu adalah bukti-bukti kenegarawanan dari pada Bapak Prabowo dan Pak Jokowi. Yang satu mengundang, yang satu hadir. Dan bagaimana Pak Prabowo diperlakukan dengan sangat baik, terhormat, saya ingat di Sidang MPR itu oleh Pak Jokowi. Dan semua memberikan applause," kata Maruarar.

"Saya berharap nanti pada waktunya juga di MPR, Mas Anies, Mas Muhaimin, Mas Ganjar, Pak Mahfud, diundang dan hadir di MPR seperti waktu Pak Prabowo hadir pada saat pelantikannya Pak Jokowi. Saya pikir itu tradisi yang baik gitu. Kita kalau denger tradisi yang baik jangan mundur lagi," tandasnya. (*)