Mendag Lembong: Masyarakat Pelan Pelan Seharusnya Beralih dari Daging Segar ke Konsumsi Daging Beku

By Admin


nusakini.com - Menteri Perdagangan, Thomas Lembong di Kantor Mendagri, Jakarta, Senin (6/6/2016 ) mengatakan ada banyak faktor dan penyebab harga daging di pasaran bisa melonjak tinggi.

Namun, Thomas tidak bisa menjelaskan secara rigid faktor tersebut. 

Menurut Thomas, salah satu faktor harga menjadi tinggi, karena proses distribusi dan logistik untuk menyediakan daging segar bagi para konsumen sangat sulit. 

Lembong mengatakan, ada cerita panjang di balik harga daging yang melonjak tinggi. Namun ada indikasi baik, karena selama ini, ada kekakuan sistem yang akhirnya terbongkar dan bisa menjadi celah penyelesaian. 

Lembong mengatakan, ada banyak hal hal yang tak masuk akal dan faktor eksternal yang tidak masuk akal, yang membelit produksi dan distribusi daging di pasaran. 

Namun, hal tersebut akan diselesaikan dalam tiga termin: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

Namun, yang terpenting menurut Lembong adalah memberi pemahaman kepada masyarakat untuk bisa sedikit demi sedikit beralih dari daging segar ke daging beku. 

Hal ini menurutnya, sangat membantu sekali. Sebab, jauh-jauh hari negara bahkan bisa membantu masyarakat dalam ketersediaan daging ini dengan harga yang lebih terjangkau. 

"Kita sosialisasikan kebiasaan baru terhadap konsumen, kalau pertanyaannya harga daging tinggi, kebiasaan masyarakat harus daging segar tidak daging beku. Itu beban dan nggak masuk akal, karena untuk menyediakan daging segar logistiknya setengah mati. 

Daging segar nggak bisa distok, nggak bisa di gudang hal-hal ini harus disosialisasikan," ujar Lembong.(if/mk)