Menko Airlangga: Perekonomian Kembali ke Jalur Positif dengan Kebijakan Gas dan Rem serta Satu Komando dari Pusat Hingga Ke Daerah

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Koordinasi kuat yang terjalin antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah yang dalam hal ini termasuk juga Organisasi Perangkat Daerah, terbukti menjadi faktor penting dalam upaya penanganan Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional. Melalui jalinan koordinasi yang erat tersebut, ekonomi nasional saat ini telah berada di jalur yang positif seiring dengan kasus Covid-19 di Indonesia yang juga telah melandai.

Penguatan sinergi antar stakeholder, termasuk di level kecamatan, dalam menangani tantangan demi tantangan dalam pandemi Covid-19 ini menciptakan proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan dengan kondisi penanganan pada krisis-krisis yang pernah terjadi sebelumnya.

“Dengan kebijakan gas dan rem dan satunya komando dari pusat sampai ke daerah, serta dengan penerapan PPKM dan micro management di level RT-RW, alhamdulillah kita dalam waktu 5 kuartal sudah kembali di jalur positif,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir langsung dalam Rapat Kerja Nasional Camat dalam Mendukung Penanggulangan Covid-19 di Jakarta, Jumat (1/04).

“Pertumbuhan tahun ini diperkirakan bisa di atas 5% dengan syarat penanganan Covid-19 baik kemudian pemulihan ekonomi global diharapkan bisa mengejar walaupun ada geopolitik di Rusia dan Ukraina,” tambah Menko Airlangga.

Meski demikian, Pemerintah juga masih terus berupaya agar tantangan-tantangan lain yang sedang dihadapi saat ini dapat tertangani dengan baik. Sebagai contoh, menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, vaksinasi booster menjadi syarat bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik agar tidak menimbulkan gelombang kasus baru.

“Yang mudik adalah yang sudah di-booster. Jadi ini menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh para camat karena ini akan menjadi penting agar tidak menimbulkan wave baru pandemi Covid-19,” tegas Menko Airlangga.

Terkait perekonomian nasional, pada kesempatan tersebut Menko Airlangga mengatakan bahwa pendapatan per kapita nasional sudah kembali ke level sebelum pandemi. Berbagai leading indicator yang rilis pada akhir 2021 dan awal 2022 mengindikasikan prospek ekonomi yang terus meningkat.

“Rupiah stabil, IHSG masuk dalam rekor tertinggi yaitu di atas 7.000, dan ini berkat penanganan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi yang berjalan secara optimal,” kata Menko Airlangga.

Berbagai daerah juga mengalami perbaikan ekonomi dan berkontribusi dalam penguatan pemulihan perekonomian nasional seperti Maluku, Papua, Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Sementara itu, untuk Bali dan Nusa Tenggara, Pemerintah mendorong berbagai kebijakan, seperti pelonggaran pengaturan karantina, sehingga sektor pariwisata diharapkan bisa mulai kembali bergerak.

"Bapak Presiden sudah melepaskan karantina, sehingga dengan demikian diharapkan tourism bisa mulai bergerak seperti dilihat di Batam, Bintan, dan Bali. Kita monitor, kalau sudah aman akan lebih diperluas lagi,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan pembiayaan bagi UMKM berupa KUR yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Pemerintah juga menaikkan jumlah plafon KUR menjadi 373 triliun rupiah.

“Ini naik 30% dibandingkan tahun lalu, sehingga dengan KUR, masyarakat punya akses terhadap pembiayaan. Yang di bawah 100 juta tanpa agunan, dan KUR juga diberikan kepada Pekerja Migran Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Turut mendampingi Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut adalah Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Turut hadir secara langsung dalam acara tersebut adalah Menteri Dalam Negeri dan 180 Camat dari seluruh Indonesia. Acara ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pertanian, Ketua KPU, dan para camat dari seluruh Indonesia. (rls)