Menko Airlangga Sambut Baik MoU Kerja Sama Ekonomi Digital dengan Republik Rakyat Tiongkok

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Kerja sama dagang antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah terjalin dengan erat dalam rentang waktu yang lama. Sebagai salah satu satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia, investasi RRT juga meningkat dan termasuk dalam lima besar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasi karena nilai perdagangan yang signifikan hingga mencapai 100 miliar US Dollar.
Hal ini diungkapkan oleh Menko Airlangga saat menerima kunjungan diplomatik dari Duta Besar RRT untuk Indonesia, Lu Kang, Selasa (12/04). Pengembangan kerja sama antara kedua negara dan diskusi terkait penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut.
Salah satu investasi RRT yakni terkait hilirisasi industri dan pembukaan politeknik industri memiliki dampak pada peningkatan kapasitas pendidikan. Investasi tersebut membuka peluang bagi ekspor Indonesia untuk dapat beralih dari bahan baku menjadi produk olahan. Selain itu, Menko Airlangga juga memberikan contoh investasi Tiongkok yang ramah lingkungan yakni pembangunan industri dan kemitraan dengan Tiongkok di Bintan untuk pengolahan bauksit.
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga mengharapkan dukungan RRT dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Terlebih di tengah tensi geopolitik yang meningkat berkenaan dengan konflik di Ukraina. Pengaruh konflik tersebut dalam pembahasan Forum G20 menjadi penting, terutama pada isu yang memiliki dampak terhadap ekonomi dunia terkait dengan energi, komoditi pangan, dan inflasi.
“Indonesia telah mengundang seluruh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan G20 untuk hadir dan berharap Presiden RRT juga dapat hadir pada penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia,” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga membahas terkait program-program di bidang ekonomi, infrastruktur, pangan, nilai tambah industri, hilirisasi, dan metal yang memiliki kesamaan dengan RRT.
“Saat ini RRT berupaya mengatasi kemiskinan. Pemerintah RRT tertarik untuk terlibat dalam investasi terutama perumahan di Kalimantan untuk industri,” ungkap Dubes Lu Kang. Selain itu, Dubes Lu Kang juga menekankan agar industri tidak bersifat follow others, melainkan dapat mengembangkan gagasan-gagasan baru seperti pemanfaatan teknologi digital.
Menko Airlangga menyambut baik adanya MoU kerja sama ekonomi digital dengan RRT karena hal tersebut sejalan dengan agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia.
Indonesia mengharapkan adanya alih teknologi untuk produktivitas komoditi pangan dalam rangka mendorong produksi pertanian di luar Jawa seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung. Hal tersebut penting untuk meningkatkan cadangan pangan di tengah situasi saat ini.
Dubes RRT juga mensinyalir bahwa pembahasan isu geopolitik dalam acara G20 menjadi lebih dominan. Menko Airlangga menjelaskan bahwa pembahasan tersebut bisa dilakukan secara terpisah dan Presidensi G20 Indonesia tidak berencana mengeluarkan keanggotaan satu negara pun karena dalam forum G20 tidak ada aturan seperti halnya pada forum-forum yang lain.
Pada akhir pertemuan, Dubes RRT menyampaikan harapan agar Presidensi G20 Indonesia berjalan lancar dan hubungan kemitraan Indonesia dengan RRT dapat semakin kuat. (rls)