Menlu Retno: Melalui Pendidikan Dunia dapat Lebih Damai dan Sejahtera

By Admin

nusakini.com-- "Melalui pendidikan kita dapat menugubah dunia menjadi lebih damai dan menjadi komunitas yang lebih sejahtera", demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-43 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Tashkent, Uzbekistan, Selasa (18/10) 

Dalam KTM yang mengambil tema "Education and Enlightenment - Path to Peace and Creativity", Menlu RI menyampaikan bahwa Islam dalam sejarahnya memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Islam telah berkontribusi besar bagi pendidikan dan pembangunan peradaban Dunia. Namun demikian, kontribusi dunia Islam di bidang pendidikan saat ini tidak banyak terlihat. Menghadapi keadaan demikian Menlu RI menegaskan, "kita harus membuat peran Islam di bidang pendidikan menjadi hebat kembali, berkontribusi terhadap penemuan baru dan inovasi serta perdamaian dan kesejahteraan dunia".  

Menlu RI menegaskan bahwa pendidikan telah menjadi isu prioritas sejak awal pendirian OKI. Kerja sama pendidikan, sains, teknologi, inovasi, pemberdayaan dan pemajuan peran perempuan merupakan bagian kunci dari Program Aksi OKI 2025. Oleh karena itu penting bagi negara anggota OKI untuk meningkatkan komitmen terhadap pendidikan, termasuk meningkatkan komitmen pendanaan bagi pendidikan. "Negara-negara Islam harus memastikan prinsip pendidikan bagi semua menjadi bagian dalam kebijakan nasional dan memastikan adanya pendanaan yang memadai bagi pendidikan di tingkat nasional", tutur Menlu Retno. 

Secara khusus, Menlu RI menegaskan pentingnya untuk dunia Islam memberdayakan dan mengarusutamakan peran perempuan dalam pendidikan. Menlu RI menegaskan perlunya perempuan untuk mendapat akses kepada pendidikan sebagai salah satu hak dasar. Untuk itu penting bagi negara anggota OKI untuk mewujudkan komitmen ke dalam program konkret yang diimplementasi. Hal ini guna memastikan perempuan mendapatkan akses kepada pendidikan. "Sangat disayangkan bahwa di abad ke-21 masih banyak perempuan yang belum mendapat akses kepada pendidikan, untuk itu Indonesia siap untuk terus berkontribusi guna memastikan perempuan mendapatkan hak yang sama kepada pendidikan", ucap Menlu Retno.  

Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan bahwa perempuan merupakan agen perubahan penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini di dunia Islam, termasuk dalam menanggulangi terorisme, radikalisme dan ekstrimisme. "Perempuan sebagai pendidik utama anak-anak memiliki kemampuan untuk mendorong dan memperkuat nilai-nilai toleran dan budaya damai kepada masyarakat Islam", sebut Menlu RI. 

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI juga menyampaikan upaya Pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia, termasuk upaya untuk mengarusutamakan peran perempuan. Menlu RI menegaskan komitmen tinggi Pemerintah dalam pendidikan yang antara lain dapat dilihat dari alokasi sebesar 20% dari APBN untuk pendidikan sesuai mandat konstitusi. Selain itu Menlu RI juga menyampaikan komitmen Pemerintah untuk melibatkan peran perempuan dalam kabinet yang saat ini jumlah perempuan dalam kabinet hampir mencapai 30%. (p/ab)