nusakini.com-Makassar-Mirdan Midding meraih penghargaan sebagai Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Penghargaan buat Mirdan yang juga kepala sekolah SMAN 20 Makassar ini diserahkan pada acara Peringatan Hari Guru Nasional 2021 di Mal Nipah, Kamis (25/11/2021). "Saya berharap penghargaan ini bisa jadi motivasi dan inspirasi buat teman-teman sesama kepala sekolah. Jangan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi dalam kondisi apa pun demi perkembangan anak didik kita," ungkap Mirdan kepada nusakini.com.

• Keseruan Aktivitas Sekolah Penggerak dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
• Cerita Andi Fahri Jadikan SMA Plus Budi Utomo Makassar sebagai Sekolah Penggerak
• Program Senam Sulsel Cerdas Mengatasi Gangguan Psiko Sosial Pasca Pandemi Covid-19
• Peserta Intensifkan Persiapan Jelang Berkiprah di Ajang Olahraga Hardiknas Terintegrasi 2022
• SMAN 20 Makassar Meluluskan Anak Didik Secara Signifikan dan Menembus PTN Favorit

Bagi Mirdan yang juga dikenal sebagai pejuang sekolah ramah anak ini, penghargaan ini menambah daftar panjang prestasinya.  Mirdan yang sebelumnya menjadi kepala sekolah di SMAN 3 dan SMAN 21 Makassar ini tercatat tiga tahun secara beruntun mendapat penghargaan sebagai pejuang Sekolah Ramah Anak Terbaik dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Republik Indonesia.

Pada 2019 silam, Mirdan mendapat kesempatan mengunjungi Australia dengan status sebagai kepala sekolah terinovatif Indonesia. Di negeri kanguru, Mirdan mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Khususnya yang terkait dengan penddikan ramah anak. Sepulang dari Australia, Mirdan pun banyak melakukan komunikasi dengan sejumlah anak dan guru yang bermasalah. "Saat ini saya sedang membuat program untuk menangkal radikalisme dan intoleransi yang mengancam dunia pendidikan di Indonesia," terang Mirdan.

Rencananya, pada Desember nanti, Mirdan akan memenuhi undangan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai salah satu nara sumber seminar tentang bahaya radikalisme dan intorelansi di kalangan remaja Indonesia. (ab)