Paket Wisata Banten 7 Wonders Akan Dijual Saat Asian Games 2018
By Admin
nusakini.com - SERANG - Provinsi Banten tidak ingin menyia-nyiakan momen akbar Asian Games 2018. Beragam destinasi wisata dalam Banten 7 Wonders, akan ditawarkan bagi ribuan wisatawan yang hadir.
Banten 7 Wonders sendiri terdiri dari Banten Lama, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Sangiang, Suku Baduy, Pulau Umang, Gunung Krakatau, dan Rawadano.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, optimistis bisa menjual paket-paket wisata Banten 7 Wonders. Apalagi, didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Banten masuk dalam paket Hot Deals wisata menyambut Asian Games 2018.
"Semua harus bersinergi dalam dalam memasarkan wisata Banten. Dengan dukungan dari Kemenpar, maka kami semakin percaya diri dalam menjual paket-paket wisata Banten saat digelar Asian Games 2018," ujar Eneng, Kamis (24/5).
Eneng mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten akan menyatukan semua stakeholder. Tujuannya agar bersatu dan saling menguntungkan dari berbagai sektor. Semua akan bekerja sama dalam mendatangkan wisatawan ke wilayah Banten.
"Banten memiliki segalanya. Promosi sudah digencarkan baik dari pusat maupun daerah. Sekarang saatnya lebih gencar menjual Banten ke luar. Harus ada simbiosis mutualisme untuk saling menguntungkan," ujar Eneng.
Apa yang dimaksud Eneng adalah, semua sektor seperti hotel, persewaan kendaraan, UMKM, dan sebagainya, juga harus bisa menjual paket-paket wisata. Nantinya, bisa diinformasikan ke pelaku travel agent untuk dieksekusi bila ada calon wisatawan.
"Dengan begitu, akan terjadi share ekonomi di semua sektor, karena mereka akan mendapat fee dari agensi. Begitu sebaliknya, bila agensi mempunya rombongan wisatawan, bisa diarahkan ke hotel-hotel mereka, diarahkan belanja di UMKM, sewa mobilnya ke mereka. Jadi semuanya mendapatkan manfaatnya," ujarnya.
Eneng manambahkan, sejak ditetapkannya Tanjung Lesung sebagai 10 destinasi prioritas pemerintah, diharapkan Banten bisa meningkatkan 100% kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Banten pada tahun ini.
"Jurusnya, ya itu tadi, melalui kerja sama antara pelaku bisnis dalam dan luar negeri. Ini bisa meningkatkan peran industri wisata untuk kesejahteraan masyarakat Banten," ujarnya.
Banten tidak hanya memiliki destinasi wisata yang indah. Masyarakat Banten juga memiliki akar agama yang kuat. Juga memiliki budaya asli yang masih eksis sampai saat ini. Hal ini bisa menjadi destinasi wisata religi dan budaya.
Daya tarik Banten menjadi lebih lengkap dengan adanya Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di ujung Selatan Banten. Tempat ini menjadi habitat hewan langka yang dilestarikan. Yaitu Badak Jawa atau dikenal Badak Bercula Satu, dan satwa langka lainnya.
Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari Pulau Peucang, Panaitan, Handeuleum, Taman Jaya dan Gunung Honje Utara. Taman ini merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat dan Banten.
Selain itu, ada juga situs sejarah Banten Lama. Yaitu sisa kejayaan Kerajaan Islam Banten pada Abad ke-16. Situs sejarah Banten Lama ini terletak di kecamatan Kasemen, kota Serang, Banten. Di kawasan situs sejarah tersebut, kita dapat mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama. Seperti Keraton Surosowan, Masjid Agung, Benteng Speelwijk, Vihara Avalokitesvara, Istana Kaibon, dan Pelabuhan Krangantu.
Banten juga memiliki Pulau Sangiang. Yaitu Taman Wisata Alam yang terletak di Selat Sunda. Sekitar 10 Km dari Pantai Anyer. Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang menyukai wisata bahari.
Keberadaan Suku Baduy dan Cisusang juga jadi daya tarik tersendiri bagi Banten. Suku Baduy bermukim di areal seluas 5.101 ha di Desa Kanekes, Leuwidamar atau sekitar 38 km dari Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Masyarakat Baduy memiliki hukum adat yang sangat kuat dengan sistem pemerintahan sendiri. Yaitu pemerintahan adat Baduy dengan kepala pemerintahan disebut Puun. Jumlahnya ada tiga, yaitu Puun Cikeusik, Cikertawarna dan Cibeo.
Banten juga diperkaya dengan Gunung Krakatau. Gunung ini pernah meletus dengan dahsyat. Dan menjadi salah satu letusan gunung berapi terdahsyat di dunia. Konon suara letusan Gunung Krakatau mencapai radius 4.500 km dari titik pusat ledakan dan terdengar oleh seperdelapan penduduk bumi.
Yang tidak kalah indahnya adalah Pulau Umang. Lokasinya berdekatan dengan kawasan wisata Tanjung Lesung. Destinasi wisata ini patut dikunjungi bila ke Banten. Pulau Umang memiliki pasir putih dan air yang biru jernih, ombaknya pun relatif tenang.
Ada juga Rawadano di Desa Luwuk. Destinasi ini menjadi bagian dari Gunung Sari. Rawadano banyak digunakan masyarakat Banten dengan menaiki perahu dan berpetualang di seluruh area. Anda akan mendapatkan pengalaman unik yang belum banyak dijamah orang di sana.
Agar 7 Wonders itu betul-betul menjadi destinasi kelas dunia, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyarankan agar diurus 3A-nya. Atraksi, Akses, Amenitas nya secara seimbang.
“Karena itulah, komitmen masing-masing kepala daerah sangat penting, porsinya 50% penentu kesuksesan,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief juga menyebut Provinsi Banten memang harus terlebih dulu pembangunan infrastruktur. Sehingga makin banyak wisatawan datang hingga berdampak positif untuk perekonomian masyarakat.
Terkait aksesibilitas, lanjut Menpar, untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia tidak boleh ditempuh lebih dari 2 jam. Percepatan infrastruktur Jalan tol ke Serang-Panimbang yang berjarak 83 Km harus segera diselesaikan.
“Kami tidak bisa menjual Tanjung Lesung jika jarak tempuh masih 5 jam dari Jakarta. Akses darat lain yaitu kereta api, akan dilakukan reaktivasi jalur rel kereta api Labuan hingga Panimbang,” katanya.
Untuk akses udara, pria asal Banyuwangi itu melakukan benchmarking kepada destinasi wisata kelas dunia harus punya international airport. Sebagai contoh Bandara Silangit di Danau Toba dan Bandara di Belitung akan menjadi bandara international tahun ini. Tanjung Lesung juga memiliki kesempatan yang sama, karena telah menjadi Destinasi Pariwisata Prioritas.
“Walapun bandara Soekarno-Hatta terletak di Banten, namun lebih melayani greater Jakarta. Saya mengusulkan agar dibangun bandara lagi. Lokasi di manapun di Banten, sehingga waktu tempuhnya hanya dua jam ke daerah di Banten. Pandeglang sangat berkemungkinan jika wilayahnya sudah siap,” kata Menpar Arief Yahya. (p/ma)