Pandeglang Ditetapkan Tanggap Bencana Usai Gempa Banten

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menetapkan status tanggap bencana usai diguncang gempa Banten M 6,6 (berdasarkan pemutakhiran pendataan). Penetapan status usai berbagai fasilitas dan rumah penduduk rusak parah karena gempa.

"Berdasarkan keputusan Bupati, Pemkab Pandeglang menaikkan status tanggap bencana setelah diketahui 23 kecamatan terdampak gempa," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Pandeglang Girgi Jantoro, Jumat (14/1), seperti diberitakan detikcom.

Berdasarkan data sementara BPBD Pandeglang, 263 rumah warga dari 23 kecamatan di Pandeglang rusak akibat gempa Banten.

Beberapa kecamatan yang terdampak gempa yakni Cimanggu, Cikeusik, Cibaliung, Panimbang, Carita, Sukaresmi, Pagelaran, Sumur, Cigeulis, Mandalawangi, Patia, Angsana, Munjul, Sindangresmi, Jiput, Saketi, dan Bojong.

"Ada sekolah, MTs, MAN 4, SDN 3, Puskesmas dan rumah [rusak]. Betul [masih pendataan]," kata Kalak BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, Jumat (14/1).

Sebelumnya, gempa mengguncang Banten pada Jumat (14/1) sore sekitar pukul 16.05 WIB. Lokasi gempa berada di lintang 7.01 LS - 105.26 BT, atau 52 kilometer barat daya Sumur dan 197 kilometer barat daya Jakarta. Gempa itu berada di kedalaman 10 kilometer.

Saat gempa terjadi, warga di Sumur, Kabupaten Pandeglang maupun Kota Cilegon, berhamburan keluar rumah dan kantor untuk menyelamatkan diri. Di Sumur, warga sempat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi. (CNN)