Panen Raya dan Serap Gabah di Lima Kabupaten Sulsel

By Admin


nusakini.com -Makassar-  Dalam upaya tetap menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani serta harga ditingkat konsumen, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman langsung memimpin kegiatan panen raya dan Serap Gabah (Sergab) di Lima Kabupaten Sulsel pada 4-5 April 2016. Kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Pangkep, Wajo, Bone Soppeng dan Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan panen raya dan serap gabah yang mengangkat tema “Panen, Serap Gabah dan Harga Stabil” ini telah menjadi komitmen bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan), TNI, Pemerintahan Daerah dan Bulog untuk menyukseskan target pemerintah dalam swasembada padi, jagung dan kedelai pada tahun 2019 nanti.

Gerakan panen, serap gabah dan harga stabil di Sulsel telah dimulai dicanangkan Mentan Amran sejak panen pada bulan Maret di kabupaten Takalar dan terus bergulir pada panen raya lima kabupaten tersebut.

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang juga sebagai penanggungjawab UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai Sulsel, Muh. Syakir, target luas tanam padi tahun 2015/2016 sebesar 1.176.156 hektar dan produksi sebesar 6,2 ton gabah kering giling (GKG) tersebar di 22 kabupaten di Sulsel. Sedangkan target untuk produksi jagung sebesar 1,8 juta ton jagung pipilan kering dan Kedelai sebesar 64 ribu ton biji kedelai.

Pada tahun 2015 pemerintah telah melaksanakan program rehabilitasi jaringan irigasi tersier seluas 334.450 hektar, bantuan alsintan berupa traktor roda dua sebanyak 1140 unit, pompa sebanyak 1189 unit, rice transplanter 144 unit, combine harvester 267 unit, power thresher 79 unit, vertical dryer padi 28 unit serta penggilingan padi 86 unit.Di samping itu diberikan pula bantuan berupa pupuk dan benih untuk luasan lahan 138.350 hektar.

“Tahun 2016 ini bantuan tersebut masih terus berlanjut yang disalurkan melalui dana dekonsentrasi, dana tugas pembantuan serta dana alokasi khusus”, kata Muh. Syakir.

Tim Serap gabah Propinsi Sulsel yang diterjunkan terdiri dari penyuluh pertanian PNS sebanyak 1.724 orang, tenaga penyuluh lepas 718 orang, kelompok tani 37.173 kelompok, gapoktan sebanyak 2.616 serta kelembagaan ekonomi petani (KEP) sebanyak 709 orang.

“Dengan kerjasama Bulog, program ini diharapkan dapat menjamin petani menerima harga yang pantas dan menguntungkan”, kata Syakir.

Menurut Syakir, Sulsel merupakan sentra produksi padi terbesar di kawasan timur Indonesia dengan potensi peningkatan yang masih cukup besar. Hal ini menjadikan pemerintah menaruh perhatian khusus dalam upaya perluasan sawah.

“Tahun 2015 telah dilaksanakan program perluasan sawah sebesar 3.615 hektar dan tahun 2016 ditargetkan seluas 10.400 hektar”, ujarnya. (ip/mk)