Pemberian Gelar Pahlawan Harus Melalui Mekanisme Ketat dan Teratur.

By Admin

nusakini.com--Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengatakan, proses pengangkatan pahlawan di Indonesia perlu dengan mekanisme yang ketat. Sebab, saat ini, menurut dia, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki pahlawan paling banyak.

"Kita tergolong pahlawannya paling banyak. Makanya pengangkatan pahlawan harusnya ketat,” ujar Jimly saat ditemui di acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan pelantikan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan di Djakarta Teater, Jalan MH. Thamrin No.9 Jakarta Pusat, Jumat (20/5).

Jimly dimintai komentarnya terkait wacana pengangkatan mantan Presiden RI, Soeharto sebagai pahlawan nasional sesuai usulan Partai Golkar. "Untuk mengusulkan pahlawan itu sudah diatur di undang-undang, gelar dan tanda jasa mekanisme pemberian penghargaan bintang semua instansi boleh mengajukan," tutur Jimly. 

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu mengatakan, beragamnya suku dan bangsa membuat banyaknya pahlawan di Indonesia. "Karena di Indonesia ini beragam suku bangsa setiap daerah minta diberi jasa pahlawan. Aceh diberi kehormatan pahlawan, Papua juga menuntut," katanya.(v/ab)