Pemerintah Rumuskan Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional

By Admin

nusakini.com-- Pemerintah Republik Indonesia saat ini sedang merumuskan Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional. Tim Penyusun Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional terdiri dari lintas kementerian/lembaga (K/L) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kementerian/lembaga terkait. 

Untuk membahas Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional, diselenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Revitalisasi Pendidikan Vokasional yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy juga hadir dalam rakor tersebut, bersama perwakilan kementerian/lembaga lain yang terkait. 

Rakor Revitalisasi Pendidikan Vokasional berlangsung di Kantor Kemenko PMK, Jakarta. Dalam rakor tersebut dibahas, bahwa sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memimpin Tim Penyusun Peta Jalan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

  Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) akan memimpin Tim Penyusun Peta Jalan Revitalisasi Politeknik dan Akademi. Kemudian Kementerian Ketenagakerjaan akan memimpin Tim Penyusun Peta Jalan Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan Magang/Kerja Praktik. 

  Selain dari kementerian terkait, anggota Tim Penyusun Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional juga diambil dari Kemenko PMK, Kemenko Perekonomian, Kemenko Maritim, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta kementerian/lembaga lainnya. 

  Diharapkan pada bulan Oktober nanti, Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasional dapat diselesaikan tim penyusun. Menko PMK Puan Maharani berharap, sebelum dibawa ke rapat terbatas dengan presiden, substansi perumusan revitalisasi pendidikan vokasional harus sudah diselesaikan. Karena itulah Rakor Revitalisasi Pendidikan Vokasional diselenggarakan untuk mempertajam perumusan revitalisasi vokasional, baik melalui SMK, Politeknik/ Akademi, BLK, maupun melalui Sistem Magang di Industri.  

  “Dari rakor ini, kita dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam revitalisasi pendidikan vokasional. Saya minta agar kementerian dan lembaga lebih fokus dalam revitalisasi pendidikan vokasional,” ujar Puan.

Rakor tersebut juga merupakan tindak lanjut dari rapat-rapat sebelumnya, baik yang berlangsung di Kantor Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, maupun di Kantor Kemenko PMK. Pada rapat sebelumnya telah dibahas mengenai tiga jalur dalam Revitalisasi Pendidikan Vokasional, yakni Revitalisasi SMK Revitalisasi Politeknik dan Akademi Kejuruan, dan Revitalisasi Balai Latihan Kerja dan Program Magang Bersertifikat. Rapat terdahulu juga menekankan perlu dipertimbangkannya 12 Sektor Prioritas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan kebutuhan industri dalam negeri dalam melakukan Revitalisasi Pendidikan Vokasional.(p/ab)