Penyaluran DAK Fisik dan Non Fisik ke Daerah Naik dan Menghasilkan Capaian Ini

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi Oktober 2020 menyatakan bahwa DAK Fisik dan DAK Non Fisik merupakan cara pemerintah mengkompensasi imbas tekanan akibat Covid-19 dimana Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) berkurang.

"DAK Fisik sudah mencapai Rp49,9 triliun atau hampir mencapai 93% dari alokasi. Ini artinya tumbuh 110% dari tahun lalu hanya Rp23,7 triliun. Sedangkan Non Fisiknya Rp99,1 triliun, tumbuh 6,7% dari tahun lalu. DAK Fisik dan DAK Non Fisik kita tingkatkan juga karena kita melakukan relaksasi dari berbagai persyaratannya. Ini supaya pemerintah daerah segera mendapatkan anggaran untuk menjalankan pemulihan ekonomi dan membantu masyarakat," jelasnya. 

Penyaluran DAK Fisik ke daerah di bidang pendidikan menghasilkan 6.404 ruang kelas baru beserta perabot, 30.138 ruang kelas yang direhabilitasi, 42.915 paket peralatan pendidikan, 2.903 ruang laboratorium, 3.445 paket peralatan laboratorium, 1.314 paket Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan 7 gedung perpustakaan umum. 

Penggunaan DAK Fisik di bidang kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) telah menghasilkan 54 Puskesmas baru, 247 gedung/ruang baru Puskesmas, 124 rehabilitasi Puskesmas, 1.645.758 paket bahan habis pakai/obat, 283 unit Balai Penyuluh KB, 319 paket pembangunan & rehabilitasi rumah sakit (RS), 203 paket alat kesehatan, 66 unit gudang alat kontrasepsi. 

Untuk DAK Fisik di bidang infrastruktur, telah dibangun jalan sepanjang 37 km, 180 km pemeliharaan jalan secara berkala, peningkatan jalan sepanjang 928 km, pembangunan jembatan sepanjang 150 m, dan pemeliharaan jembatan sepanjang 225 m.

Sedangkan DAK Non Fisik disalurkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 44,1 juta siswa di 216.000 sekolah, Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD untuk 5,6 juta anak, Tunjangan Profesi Guru untuk 838.000 guru, Bantuan Operasional Kesehatan untuk 7.926 Puskesmas, Bantuan Operasional KB untuk 4.487 Balai Penyuluhan, pelayanan kepariwisataan untuk 23.067 peserta pelatihan dan 64 pusat informasi turis. (p/ab)