nusakini.com--Berbicara pada Sesi mengenai “New Dynamism For Growth", Wamenlu, Dr. A.M. Fachir menekankan pentingnya kerja sama APEC untuk mengatasi kelangkaan pangan dan air bersih yang disebabkan oleh perubahan iklim dan ledakan jumlah penduduk. 

• Negara Asia Pasifik Susun Visi Ekonomi Digital dalam KTT APEC 2018
• Indonesia Dukung Tema dan Prioritas Papua Nugini Pada APEC 2018
• Dibicarakan Trump dan Turnbull, Seskab: Mantunya Presiden Jokowi Diketahui Dunia
• RI Tekankan Pentingnya Atasi Kesenjangan Ekonomi melalui Pertumbuhan Inklusif
• APEC Dorong Peningkatan Inklusi Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

Lebih lanjut, Wamenlu sampaikan bahwa sejak lama, Indonesia telah fokus untuk melibatkan secara langsung petani, nelayan dan masyarakat kecil yang tinggal di pedesaan dalam berbagai program dan inisiatif untuk mengatasi masalah kelangkaan pangan dan air bersih ini. 

Secara konkret, Wamenlu RI menyampaikan 3 (tiga) usulan agar APEC dapat (i) memperkuat kapasitas dan produktifitas petani dan nelayan kecil dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, (ii) memperluas akses pasar bagi petani dan nelayan kecil dan (iii) memfasilitasi perundingan untuk menghapuskan hambatan non tarif produk pertanian. 

Puncak pertemuan para Pemimpin Ekonomi APEC (KTT) akan diselenggarakan pada 11 November dalam format retreat, dan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. (p/ab)