Presiden Jokowi Puji Penanganan Covid-19 dan Ekonomi di Sulsel

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo memuji dan mengapresiasi penanganan Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat koordinasi bersama para Gubernur dari sejumlah provinsi, diantaranya Gubernur Jawa Timur, Gubernur, Banten, Gubernur Sumatera Utara dan Gubernur Kalimantan Timur. 

Meskipun sempat meningkat, namun karena penanganan yang intensif melalui program Trisula (Tracing, tracking, testing) dan wisata duta covid, kasus positif Covid-19 di Sulawesi Selatan mulai menunjukkan penurunan. Selain itu, tingkat kematian yang disebabkan positif covid-19 pun cenderung rendah, bahkan angka kesembuhan menunjukkan peningkatan. 

Hal tersebut terlihat dari sejumlah data mingguan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dimana angka kesembuhan dalam seminggu mencapai 91,2 persen, lebih tinggi dibandingkan angka kesembuhan secara nasional, yakni di angka 82,6 persen. Data angka kematian pun saat ini berada di level 1,5 persen, lebih rendah dari angka kematian secara nasional, 2,9 persen. Kondisi ini juga terlihat dari nilai Rt atau angka reproduksi yang berada di bawah 1, yakni 0.79, yang menandakan bahwa covid terkendali. 

"Dalam rapat koordinasi bersama sejumlah Gubernur, Presiden Jokowi memuji penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan, yang terlihat dari sejumlah data pendukung. Presiden meminta daerah lainnya untuk mengikuti apa yang dilakukan di Sulsel, tracing, tracking dan testing-nya lebih diperkuat" kata Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, melalui Juru Bicara Gubernur Veronica Moniaga, usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, di Istana Negara, Selasa, 9 Februari 2021. 

Gubernur Nurdin Abdullah juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi meminta agar proses vaksinasi di seluruh wilayah dimaksimalkan, dan dipercepat, sehingga kekebalan imun dapat meningkat. Bahkan Presiden menambahkan agar program vaksinasi di daerah, fokus pada warga yang rentan tertular dan menularkan covid, baik itu tenaga kesehatan, para warga yang beraktivitas di keramaian seperti di pasar. 

"Jadi presiden mendorong agar sejumlah daerah untuk segera menyelesaikan proses vaksinasi. Setelah vaksinasi untuk nakes selesai, segera teruskan dengan program vaksinasi bagi masyarakat umum, khususnya bagi mereka yang rentan tertular dan menularkan covid. Upayakan secepatnya, sehingga distribusi vaksin ke daerah pun lancar, jangan sampai tidak kebagian karena lamban dalam pelaksanaannya" sebut Nurdin Abdullah.

Gubernur Nurdin Abdullah juga menyampaikan pesan penting Presiden Jokowi kepada sejumlah Kepala daerah yang hadir, agar kiranya tidak mengeluarkan kebijakan yang dapat melemahkan kegiatan perekonomian di daerahnya masing - masing, terutama kebijakan yang menghambat pelaku usaha untuk  terus menggerakkan roda perekonomian di daerah melalui aktivitasnya 

"Presiden meminta para kepala daerah berhati-hati membuat kebijakan, kiranya tidak mengeluarkan kebijakan yang menghambat pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Jadi bagaimana tetap fokus menangani covid19," imbuhnya.

"Namun, tidak melupakan upaya pemulihan ekonomi. Jangan sampai kebijakan menjadi penghambat pelaku usaha di tengah mereka berjuang untuk bangkit dan terus memutar roda ekonomi," tutupnya. 

Senada dengan penyampaian Presiden, Gubernur Nurdin Abdullah hingga saat ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur di beberapa lini, demi memberikan nilai tambah bagi sejumlah sektor di Provinsi Sulawesi Selatan. 

Bagi Nurdin, pandemi covid19 memang menjadi tugas kita bersama untuk segera diselesaikan, namun tidak melupakan pergerakan roda perekonomian di daerahnya yang selama ini menjadi penyokong kehidupan masyarakat. 

Bahkan target Nurdin agar Sulsel mandiri benih dan menjadi lumbung daging, terus dikejar, termasuk membangun konektivitas di sektor pariwisata yang diharapkan membuka lebih banyak lapangan kerja ke depan. 

Diketahui, dalam rapat koordinasi hari ini, turut hadir mendapingi Presiden Jokowi, yakni Menko Maritim dan Investasi, Menteri Kesehatan, serta Menteri Sekertaris Negara.(rah)