Produk UMKM Buktikan Daya Saing di Jeddah

By Admin

nusakini.com-- Produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia telah membuktikan daya saingnya. Banyak show room di kota Jeddah menjual kerajinan bunga dari  kertas, taplak meja khas Tasikmalaya, tempat tisu dari rotan dan bambu khas Cirebon, serta buahbuahan  segar dari kayu khas Bali. Selain itu, berbagai jenis dan ukuran lilin dan bunga-bunga plastik, dan aneka kerajinan lainnya yang dipajang di beberapa show room yang terletak di tengah pusat perekonomian kawasan Handawiyah di kota Jeddah, Arab Saudi. 

Kawasan Handawiyah ini memiliki puluhan bahkan ratusan show room yang menjual aneka  pernak-pernik yang berasal dari berbagai negara seperti India, China, Thailand, Afrika, Mesir, Turki, dan Indonesia. 

"Potensi pasar produk UMKM Indonesia di Jeddah bisa mencapai puluhan miliar. Bahkan untuk  keseluruhan wilayah Arab Saudi bisa mencapai ratusan miliar setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lainnya," tutur Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Gunawan, pada saat melakukan kunjungan ke kawasan Handawiyah. 

Salah satu show room yang menjual produk kerajinan UMKM Indonesia adalah Home Decorations,  Candles, and Artificial Flower. Show room ini dimiliki oleh Issam Mohammed S Hasbini EST, importir yang sudah terbiasa datang langsung ke Indonesia.

Ia datang ke pameran-pameran yang  digelar oleh Kementerian Perdagangan, seperti Inacraft dan Trade Expo Indonesia (TEI). Pengusaha ini sangat serius untuk mencari produk Indonesia yang berkualitas, kompetitif, dan diminati oleh pasar di Arab Saudi.  

Gunawan menuturkan, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pemilik Issam Mohammed S Hasbini EST, setiap tahun secara kontinyu perusahaan ini mendatangkan aneka kerajian dari  Indonesia.

Bunga kertas langsung didatangkan dari Surabaya (3 kontainer per tahun), aneka taplak meja dari Bandung (3 kontainer per tahun), dan aneka kerajinan lainnya dengan nilai transaksi lebih dari USD 300 ribu (lebih dari Rp 4 miliar) per tahun. 

ITPC Jeddah juga berkesempatan mengunjungi show room ini, sekaligus untuk mensosialisasikan  TEI 2016. Sosialisasi ini ditujukan kepada calon buyers dari Arab Saudi yang berminat datang pada  TEI 2016, yang akan digelar Oktober 2016 di Jakarta.

Selain melakukan sosialisasi mengenai TEI 2016, ITPC Jeddah juga melakukan koordinasi dengan  Atase Perhubungan dan Atase Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. 

Gunawan menuturkan, koordinasi ini khususnya terkait dengan paket–paket kemudahan yang  diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk menarik buyers dari Arab Saudi. Paket itu di antaranya  berupa kemudahan dalam pengurusan paspor dan visa di kantor imigrasi KJRI Jeddah.

Kemudahan ini akan diberikan kepada pengusaha yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia terkait urusan 

bisnis, perdagangan, pariwisata, ataupun investasi. Selain itu, para buyers juga akan mendapat  informasi mengenai penerbangan dari Jeddah, Arab Saudi, ke Jakarta atau sebaliknya. 

"Dengan kemudahan ini, selain melakukan aktivitas berbisnis, diharapkan para pengusaha Arab  Saudi mampu mendatangkan nilai tambah bagi Indonesia berupa kegiatan berwisata," tutur Gunawan. 

KJRI Jeddah sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh semua fungsi atau teknis  dalam upaya peningkatan ekspor ke Arab Saudi. Plt. Konsul Jenderal RI Jeddah, Dicky Yunus, mengatakan bahwa, menurut arahan Presiden RI pada tahun 2016 ini semua Perwakilan Indonesia di luar negeri diminta fokus pada kegiatan diplomasi ekonomi dengan cara aktif melakukan kegiatan-kegiatan promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi. (p/ab)

-