Puncak Kemarau, Gunung Kidul Laksanakan Gerakan Tanam Padi
By Admin
nusakini.com - Pada saat puncak kemarau di awal bulan September 2019 dipimpin Kepala Dinas Pertanian dan Pangan bersama poktan Rukun Tani Sumber Kidul, Ponjong dilaksanakan Gerakan Tanam (Gertam) padi guna meningkatkan tambah tanam padi seluas 35 hektar. Varietas padi yang digunakan adalah varietas padi Situbagendit.
Gerakan tanam padi dilaksanakan untuk mencapai target tambah tanam padi seluas 41 hektar di bulan September 2019, sisa target diperoleh dari tambah tanam padi di Gedaren, Sumbergiri, Ponjong seluas 6 Ha. Sehingga target luas Tambah Tanam (LTT) Padi Gunungkidul di bulan September 2019 dapat terpenuhi.
Dalam kesempatan ini hadir Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Astuti Adiati,dan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ponjong yang dikoordinir Jiman.
"Gerakan tanam kali ini saya rasa sangat strategis karena diperkirakan tanaman padi akan dipanen pada bulan Desember 2019 dimana saat itu termasuk bulan bulan paceklik padi karena baru memasuki masa tanam pertama 2019/2020," ujar Astuti.
"Harapannya Gunungkidul pada bulan Desember dapat panen padi 89 hektar di Ponjong dan Patuk," sambung dia.
Sementara Bilal perwakilan poktan Rukun Tani menyampaikan bahwa kelompoknya saat ini telah melaksanakan BTS (Budidaya Tanaman Sehat) dengan melaksanakan Tajarwo (tanam jajar legowo) 4:1.
"Kami juga sudah menggunakan pupuk organik dan mengurangi penyemprotan pestisida kimia," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan ada beberapa hal penting yang mesti dilakukan. Pertama, agar segera dilakukan percepatan pengolahan lahan dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (traktor) yang sudah ada di masyarakat, maka jika hujan telah tiba lahan telah siap ditanami, tutur Bambang Wisnu.
Kemudian yang kedua Bambang Wisnu minta untuk mempersiapkan benih unggul baik secara mandiri atau lewat bantuan pemerintah.
"Khusus benih bantuan pemerintah agar dalam distribusinya tidak melaksanakan pungutan dalam bentuk apapun," tegas Bambang.
Ketiga, Bambang mengingatkan agar penebusan pupuk bersubsidi sesuai kuota yang ditetapkan agar distribusi pupuk bersubsidi lancar karena penebusan tidak menumpuk di bulan yang bersamaan.
"Terakhir, keempat, kami meminta mempersiapkan gerakan tanam dan gerakan pengendalian hama penyakit tanaman apabila musim hujan telah tiba," terangnya.
Perlu diketahui, untuk benih yang dibantukan pada petani dalam rangka musim tanam 2019/2020 telah disalurkan benih padi gogo varietas Ciherang sejumlah 12,5 ton untuk 500 ha, benih padi inbrida 25 ton untuk 1000 ha, dan benih jagung hibrida 75 ton untuk 5000 ha.
Tidak hanya itu, juga ada benih kompensasi puso kekeringan telah tersalur 67,4 ton benih padi untuk 2700 ha.
Begitu juga sudah disalurkan benih bantuan BPTP DIY dalam rangka desiminasi varitas unggul sebanyak 4,75 ton benih padi Inpari 30.
Di tempat terpisah Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji mengapresiasi apa yang dilakukan Dinas Pertanian di Gunungkidul.
Program Kementan dalam menghadapi kemarau dan mempersiapkan musim hujan tidak akan berjalan tanpa dukungan daerah.
"Jadi saya menaruh harapan Gunung Kidul ini mampu meningkatkan produksi pangannya. Apalagi dengan semangatnya yang tetap tanam saat kemarau membuktikan keseriusan semua pihak mengimplementasikan program-program yang kita gaungkan selama ini," tandas Bambang Pamuji. (pr/eg)