Pupuk Indonesia Siap Jadikan Riset Ujung Tombak
By Admin
nusakini.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) siap mengembangkan tata kelola riset agar lebih terintegrasi, besar dan berprestasi. Tata kelola yang baik diharapkan dapat menyumbang hasil, inovasi dan kreativitas riset yang lebih banyak dan berkualitas.
“Bahkan ditransformasikan menjadi salah satu pusat riset terkait pupuk dan pemupukan serta pangan terpandang. Tidak hanya di Indonesia, South East Asia, tetapi juga dunia,” kata Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bungaran Saragih.
Hal itu disampaikan Bungaran dalam focus group discussion (FGD) yang dihadiri sejumlah direksi dan komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) di kantor pusat, Jakarta, Rabu (23/8/2017) lalu.
Hadir sebagai pembicara yakni Pakar/Konsultan Penelitian dan Riset Pertanian Dr Taco Botema, Peneliti Senior tentang Bioteknologi Dr. Didik Hajar Goenadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Dr. Muhammad Syakir dan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Dr. Hasril Hasan Siregar.
Bungaran mengatakan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang berbasis riset harus menjadi salah satu pilar atau pondasi perusahaan. Ini penting untuk memenangkan persaingan di masa mendatang sekaligus agar perusahaan dapat tumbuh, maju dan unggul secara berkelanjutan.
"Riset harus mampu menjadi ujung tombak efisiensi, diversifikasi, keunggulan dan kreativiitas perusahaan,” ujar mantan Menteri Pertanian ini.
Riset juga dipersiapkan untuk menangkap tren dan perkembangan agrobiochemicals sebagai input pertanian dan pangan. Sebab, pengembangan ke arah produk ini potensinya besar dan tumbuh pesat serta strategis dalam mendukung pembangunan pertanian dan pangan nasional yang berkelanjutan.
Untuk langkah awal, kata Bungaran, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan menaikkan anggaran riset pada tahun 2018. Menurutnya, hal ini wajib dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai BUMN terbesar yang bergerak di bidang agrokimia.
“Kita lihat riset sebagai investment, bukan cost,” ujar Bungaran
Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia (Persero), Indarto Pamoengkas, yang hadir dalam diskusi mengatakan akan memprioritaskan penambahan anggaran untuk riset tersebut.
Menurut Didik, riset merupakan aset tak kelihatan (intangible assets). Namun, ujar dia, dalam pengembangan riset, PT Pupuk Indonesia (Persero) harus memiliki paradigma baru.
“Pendekatan baru pada teknologi pemupukan harus berorientasi pada peningkatan kapasitas tanah dengan memanfaatkan produk berbabis alami (mineral), hayati dan/atau organik,” ujarnya.
Sementara Taco mengatakan, rencana PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk mengembangkan tata kelola riset yang terintegrasi sudah pada jalur yang benar. “Pupuk Indonesia is on the track,” ujar Taco. (p/ma)