nusakini.com, – Meski gerimis, tidak menyurutkan semangat 1.405 siswa SD, SMP, SMA, komunitas sanggar tari, dan seluruh elemen masyarakat se-Kabupaten Kudus, untuk menampilkan Tarian Kretek di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Sabtu (22/2/2025). Pasalnya, tarian massal tersebut berhasil memecahkan rekor Muri dengan penari terbanyak.

Siswa kelas VII SMP 2 Jekulo, Nasywa Asyfa Oktavia mengaku bangga bisa menjadi bagian dari pencatatan sejarah Kabupaten Kudus tersebut.

“Bangga dan senang bisa ikut menjadi bagian pemecahan rekor Muri penari Tari Kretek terbanyak. Bangga juga bisa ikut melestarikan budaya,” ucapnya.

• “Bajong Banyu’, Tradisi Saling Lempar Air Jelang Bulan Suci Ramadan
• Pemprov Jateng Komitmen Terus Berikan Tali Asih bagi Penghafal Al-Qur’an 30 Juz
• Pelajar 37 Sekolah Jadi Target Awal Program MBG di Purbalingga
• Lebih bermanfaat, Masyarakat Dihimbau Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hiduo
• Perkuat Layanan Publlik Digital Terintegrasi, Diskominfo Jateng Gandeng Komdigi

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton menyampaikan apresiasi, atas terlaksananya kegiatan tersebut, yang menjadi bagian dari Festival Dandangan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dia berharap, dengan diraihnya rekor Muri, Tari Kretek khas Kudus dikenal lebih luas lagi.

“Luar biasa, Tari Kretek ditarikan oleh ribuan anak muda, dan berhasil memecahkan rekor Muri sebagai penari Tari Kretek terbanyak. Ini sejarah baru bagi Kudus,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, pemecahan rekor Muri juga menjadi promosi efektif, sekaligus nguri-nguri budaya Kudus. Penari yang didominasi anak muda menjadi simbol semangat melestarikan warisan seni dan budaya. Bellinda optimistis, Tari Kretek bisa lebih dikembangkan, sehingga bisa berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi.

“Tari Kretek menunjukkan ragam budaya Kudus yang luar biasa. Saya yakin, kalau hal ini bisa digali lagi, bisa berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi,” ungkap wabup. (*)